REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan seharian yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas sejak Selasa (20/10 hingga Rabu (21/10) dini hari, menyebabkan longsor di sejumlah lokasi. Terutama di Desa Cirahab Kecamatan Lumbir. ''Di Desa ini ada empat lokasi yang terjadi longsor,'' jelas Kepala BPBD Banyumas, Titik Puji Astuti, Rabu (21/10)
Tidak ada korban jiwa dalam empat kejadian longsor tersebut. Namun Titik menyebutkan, longsor sempat mengganggu aktivitas warga karena ada ruas jalan yang tertimbun longsor.
Empat lokasi yang terjadi longsor, antara lain di ruas jalan penghubung antara Desa Cirahab menuju Desa Karangkemojing Kecamatan Gumelar. Di lokasi ruas jalan tersebut, material longsoran menutupi badan jalan sepanjang 5 meter dan tinggi 8 meter.
Selain itu, longsor juga terjadi pada talud di bangunan PAUD sepanjang 8 meter dan tinggi 6 meter, tebing yang menimpa tembok samping rumah ibu Tarsem, dan tebing pekarangan yang juga mengancam rumah seorang warga.
Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Heriana Adi Chandra, mengatakan anggotanya bersama relawan lainnya telah menuju lokasi longsor untuk bersama-sama warga mengatasi dampak longsor. ''Ada beberapa lokasi longsor yang harus segera ditangani, karena kalau dibiarkan bisa membahayakan warga,'' katanya.
Adi juga menyatakan, selain di Desa Cirahab, longsor juga terjadi di beberapa lokasi lain. Antara lain di Desa Kalikesur Kecamatan Kedungbanteng, dimana longsor terjadi pada tebing setinggi 5 dan menutupi jalan di bawahnya, serta longsor di Desa Sokawera Kecamatan Cilongok dan Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang yang menyebabkan beberapa rumah warga rusak.
Terkait kejadian ini, Titik meminta warga Banyumas yang tinggal di wilayah rawan longsor mulai meningkatkan kewaspadaan. ''Sejak sepekan terakhir, curah hujan cukup tinggi mengguyur wilayah Banyumas. Kami berharap warga bisa meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,'' katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun selama ini, Titik menyatakan, di wilayah Banyumas ada sebanyak 70 desa di 15 kecamatan masuk daerah rawan longsor. Desa-desa rawan longsor tersebut, berada di wilayah perbukitan. ''Masyarakat di 70 desa inilah, yang kami minta untuk meningkatkan kewaspadaan. Bila curah hujan tinggi, warga harus benar-benar mengamati lingkungannya,'' katanya.