Rabu 21 Oct 2020 18:30 WIB

Berkali-kali Jatuh dari Sepeda, Wulan Guritno tak Kapok

Wulan Guritno mengaku mendapat banyak manfaat kesehatan dari bersepeda.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Wulan Guritno belajar bersepeda saat pandemi Covid-19.
Foto: Antara
Wulan Guritno belajar bersepeda saat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak duduk di bangku SMP, Wulan Guritno sudah hobi berolahraga. Perempuan yang kini dikenal sebagai aktris dan model itu melakukannya demi kesehatan, bukan karena ingin mencapai bobot tubuh tertentu.

Sejak pandemi merebak, Wulan tetap melakoni kebiasaan sehatnya. Selama harus di rumah saja, dia menyiasati dengan olahraga di kediamannya, mengikuti tutorial latihan secara daring. Namun, lama-lama Wulan menjadi bosan.

Baca Juga

Dia mulai beranjak ke aktivitas lain, yakni lari dan bersepeda di luar rumah. Tentunya, dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai pedoman pencegahan Covid-19 dari pemerintah. Wulan mencoba olahraga sepeda mulai dari nol.

"Coba sepeda lipat, kemudian road bike. Jatuh berkali-kali, tapi enggak kapok. Namanya pemula, enggak mungkin langsung bisa. Lama-lama jatuh cinta makin dalam," kata Wulan pada konferensi pers "Bike for Hope", Selasa (20/10).

photo
Industrial Tourism World dan Yayasan Dunia Kasih Harapan (HOPE) mengumumkan penyelenggaraan acara bersepeda virtual Bike for Hope, Selasa (20/10). - (Dok BookMyShow)

Perempuan 39 tahun keturunan Jawa-Inggris itu mengaku mendapat banyak keuntungan dari kegiatan bersepeda. Selain kebugaran tubuh dan stamina yang meningkat, Wulan pun berusaha untuk lebih mengetahui kapasitas diri.

Selama bersepeda di jalan, menjaga keselamatan diri dan orang sekitar adalah yang utama. Menurut Wulan, pesepeda harus yakin dengan kemampuan. Apabila belum merasa kuat menempuh jarak tertentu, tidak perlu memaksakan.

Salah satu pendiri Yayasan Dunia Kasih Harapan (Hope) tersebut juga mendapat manfaat jam tubuh yang lebih teratur. Wulan mengatakan, dulu dia kerap kembali tidur usai menunaikan sholat Subuh, tapi berbeda setelah dia aktif bersepeda.

"Body clock aku terlatih karena bersepeda. Tanpa dibangunin 'mbak', anak, atau suami, langsung jam 04.30 teng bangun. Mau tidur lagi dan mau bangun siang enggak bisa. Aku belajar disiplin dan tepat waktu," tutur Wulan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement