REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan kalimat takziyah atas wafatnya KH Abdullah Syukri Zarkasyi, salah satu pimpinan Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
"Saya turut berduka cita, amal saleh beliau banyak, semoga diterima oleh Allah SWT. Saya berharap para santri tetap menjaga akhlakul karimah dan perjuangan beliau," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud, di Jakarta, Rabu (21/10).
Kiai Marsudi mengungkapkan bahwa dirinya cukup dekat dengan Kiai Abdullah Syukri. Akan tetapi, Marsudi sebelumnya tidak sempat datang menjenguk saat beliau tengah sakit, sehingga tugas tersebut digantikan anak perempuannya.
"Perjuangan beliau mendidik santri dan nilai luhurnya akan terus berbertahan dan berkembang. Mudah-mudahan seluruh keluarga bisa meneruskan apa yang telah beliau mulai karyakan. Mudah-mudahan seluruh keluarga dan santri bisa terus menjaga apa yang telah diwariskan," ucap Marsudi.
Kiai Syukri, begitu akrab dikenal, adalah putra pertama dari KH Imam Zarkasyi salah seorang Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, wafat Rabu, 4 Rabi'ul Awwal 1442/21 Oktober 2020 pukul 15.50 WIB di kediamannya di Gontor. Almarhum meninggal akibat sakit. Kabar wafat almarhum disampaikan adik almarhum yang juga Rektor Unida Gontor, Prof Amal Fathullah.
"Innalillah wa inna ilaihi rajiun, telah wafat bpk kh Abdulllah syukri zarkasyi di rmh Gontor Jam 15.50. Mohon doanya, smg dosanya di ampuni, dan amal ibadahnya terima Allah SWT, dan smg husnul. Khatimah. Amin," kata Prof Amal melalui pesannya kepada Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (21/10).
Lahir di Gontor pada 19 September 1942, KH Abdullah Syukri Zarkasyi menamatkan Sekolah Dasar di desa Gontor pada 1954. Setelah menamatkan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor pada 1960 melanjutkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mendapatkan gelar Sarjana Muda pada 1965.
Adapun gelar Lc didapat dari Al-Azhar University Kairo, Mesir pada 1976. Kemudian melanjutkan studi di lembaga yang sama hingga meraih gelar MA pada 1978, dan gelar Doctor Honoris Causa pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.