Rabu 21 Oct 2020 20:35 WIB

Bermata Besar, Tori Spelling Pernah Dikatai Kodok

Pengalaman dirundung semasa remaja membekas di jiwa Tori Spelling.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Aktris Tori Spelling pernah merasa tak percaya diri saat menjadi bintang serial Beverly Hills, 90210.
Foto: EPA
Aktris Tori Spelling pernah merasa tak percaya diri saat menjadi bintang serial Beverly Hills, 90210.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tori Spelling ​​mengungkapkan tentang perundungan yang dialaminya karena penampilannya selama berperan dalam Beverly Hills, 90210. Bagaimana intimidasi yang diterimanya?

Seperti dilansir laman Today, pada Ahad lalu, aktor dan putri legenda TV Aaron Spelling ini membagikan tiga foto di Instagram. Salah satu foto memperlihatkan wajahnya dijepret dari bawah.

Baca Juga

Foto berikutnya adalah dirinya saat memerankan karakter Donna Martin sewaktu lulus dari sekolah menengah dalam serial Beverly Hills, 90210. Lalu, foto satunya lagi menampilkan Tori ketika menjadi model sampul majalah Rolling Stone saat film Scream 2 dirilis.

"Ayahku selalu berkata 'Matamu adalah jendela jiwamu'. Saya tidak pernah melupakannya. Karena keyakinan itu, ayah jarang membiarkan aktornya memakai kacamata hitam dalam sebuah adegan. Dia percaya mata mereka menyampaikan segalanya. Semua emosi," ujarnya.

Tori meresapi dan menjadikan nasihat itu sebagai moto hidup. Ia selalu menatap mata orang ketika berbicara.

"Saya selalu mempertahankan pandangan kepada mereka. Saya tidak pernah membuang muka," tuturnya.

Tori pun telah mengajari anak-anaknya untuk selalu menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dan menatap mata lawan bicara. Menariknya, Jessica Alba baru-baru ini menjadi berita utama ketika dia mengatakan Tori melarangnya melakukan kontak mata ketika dia muncul sebagai bintang tamu di drama Fox.

Hal ini merupakan sebuah tuduhan yang membuat Tori merenung. Bintang berusia 47 tahun itu masih remaja ketika Beverly Hills, 90210 tayang perdana.

Tori mengingat bahwa dirinya kurang percaya diri. Komentar-komentar kasar tentang penampilannya membuatnya merasa begitu.

“Dulu saya benci mata saya. Ketika saya memulai 90210 pada usia 16, saya dipenuhi dengan kepercayaan diri yang rendah. Ada yang memanggil saya katak dan serangga," tulisnya di Instagram.

Kala itu, Tori mengaku selalu memohon penata rias di acara dan filmnya untuk mencoba membuat matanya terlihat lebih kecil. Ia bisa menangis karena khawatir matanya tampak besar di kamera.

"Saya mulai menyadari betapa berharganya mata saya sampai syuting Scream 2 dan sampul Rolling Stone menghidupkan kembali adegan mandi ikonik dari Psycho," tulisnya.

“Mata saya membuat foto itu. Mereka menunjukkan emosi yang saya 'rasakan dalam jiwa saya' dalam gambar itu."

Tori juga membahas alasan dirinya hanya menunjukkan salah satu sisi wajahnya ketika difoto. Ia menyebut, pengalaman dirundung semasa muda begitu membekas.

"...Ya, itu adalah pilihan. Pilihan saya. Karena, seorang gadis bersemangat lugu yang rentan menunjukkan seluruh wajahnya pada usia 16 dan dimakan hidup-hidup," tulisnya.

Menurut Tori, penindasan di dunia maya pernah ada dan sekarang menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Ia mengingatkan orang-orang itu bahwa kata-kata mereka berdampak pada orang lain.

“Ingatlah saat lain kali Anda pergi untuk mengomentari akun seseorang tentang wajah atau tubuh atau pilihannya, Anda tidak mengenalnya. Mereka tidak mengenal Anda. Mereka akan mengingat komentar tidak baik itu. Itu akan membekas pada mereka. Ingatan kita tidak dapat mengingat rasa sakit fisik, tetapi kita mengingat rasa sakit emosional, verbal, dan tertulis."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement