Rabu 21 Oct 2020 21:17 WIB

Wisatawan dari Zona Merah Boleh ke Zona Kuning, Syaratnya?

Wisatawan dari zona hijau diimbau tidak berkunjung ke zona merah Covid-19.

Anak-anak bermain di dekat mural tentang corona di Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020). Mural tersebut berisi imbauan kepada warga untuk selalu menjaga dan mematuhi protokol kesehatan karena wilayah Kota Bogor saat itu masuk salah satu zona merah di Jawa Barat dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA
Anak-anak bermain di dekat mural tentang corona di Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020). Mural tersebut berisi imbauan kepada warga untuk selalu menjaga dan mematuhi protokol kesehatan karena wilayah Kota Bogor saat itu masuk salah satu zona merah di Jawa Barat dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Dr Tri Yunis mengatakan, wisatawan yang berasal dari zona merah masih diperbolehkan untuk berwisata ke daerah zona kuning. Syaratnya, mereka harus dalam kondisi sehat.

"Jangan lupa Anda dari zona merah maka pastikan dulu Anda sehat," kata dr Tri saat diskusi daring dengan tema "Iman Kuat, Libur Panjang Aman" yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Apabila pelancong dalam kondisi tidak sehat dan ditambah pula berasal dari zona merah, maka berpotensi besar menularkan penyakit, termasuk Covid-19 ke orang lain. Di lain sisi, khusus wisatawan atau masyarakat yang berasal dari zona hijau, dr Tri mengimbau agar tidak liburan atau berkunjung ke zona merah.

Dr Tri juga menyarankan masyarakat yang tetap ingin berlibur dalam masa pandemi Covid-19 harus menentukan lokasi liburan dulu sebelum berangkat. Sebab, probabilitas penularan antara ruang terbuka dan tertutup akan berbeda.

Dr Tri menjelaskan, pada ruang terbuka terdapat sinar matahari dan ada angin. Sementara, pada ruang tertutup dua hal itu tidak ada atau cukup minim, meskipun ada.

Selain harus menentukan zona daerah yang akan dituju untuk berlibur, dr Tri mengatakan, masyarakat juga harus memahami tingkat efektivitas masker yang digunakan dalam mencegah penyebaran virus.

Dr Tri menjelaskan, masker kain yang biasa digunakan masyarakat rata-rata hanya memiliki kemampuan melindungi diri dari paparan virus sekitar 70 persen. Selanjutnya masker medis atau bedah 80 hingga 90 persen.

"Yang lebih aman itu masker N95 itu bisa melindungi lebih dari 95 persen," ujarnya.

Terakhir, bagi masyarakat yang ingin mengetahui zona Covid-19 suatu daerah maka diharuskan mencari tahu ke pusat informasi atau satgas lokasi liburan yang dituju.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement