REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Sekelompok peneliti Belanda telah menemukan kumpulan organ yang sebelumnya tidak dikenal di dalam kepala manusia. Para ilmuwan tersebut mengatakan bahwa sepasang kelenjar itu disebut kelenjar ludah tubarial.
Mereka berada di area di bagian belakang tenggorokan yang dikenal sebagai nasofaring yang mengenai rongga hidung. Para peneliti menerbitkan temuan mereka di Jurnal Radioterapi dan Onkologi edisi September, yang kemudian dilaporkan oleh New York Times pada Senin.
"Kelenjar itu kecil tapi terlihat oleh mata manusia, namun lokasi tempat mereka ditemukan di bawah dasar tengkorak, tidak terlalu mudah diakses dan memerlukan pencitraan yang sangat sensitif untuk mendeteksinya," kata Dr. Wouter Vogel, salah satu peneliti dari studi tersebut kepada New York Times.
Vogel mengatakan penemuan ini bisa membantu menjelaskan mengapa pasien yang menerima terapi radiasi untuk kanker di daerah kepala atau leher umumnya mengalami mulut kering dan kesulitan menelan. Dia mencatat bahwa karena kelenjar itu sebelumnya tidak terdeteksi, tidak ada yang pernah mencoba untuk menyelamatkannya.
Namun, beberapa ilmuwan meragukan apakah kelenjar itu harus dianggap sebagai organ baru yang unik. Dr. Alvand Hassankhani, seorang ahli radiologi di Universitas Pennsylvania, mengatakan kepada New York Times bahwa ada ribuan kelenjar ludah kecil di kepala manusia selain tiga kelenjar utama yang diketahui.
Hassankhani mengatakan para peneliti Belanda mungkin telah menemukan cara yang lebih baik untuk menggambarkan kelenjar minor daripada yang diketahui sebelumnya.