REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pasien sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, pada Rabu ini bertambah 31 orang sehingga secara keseluruhan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sudah mencapai 1.612 orang dari total kasus sebanyak 2.293 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra di Timika, Rabu, mengatakan pasien sembuh terbanyak hari ini dilaporkan berasal dari Distrik Mimika Baru sebanyak 16 orang, Distrik Wania sembilan orang dan Distrik Kuala Kencana enam orang.
Di sisi lain, katanya, kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Mimika pada Rabu ini bertambah 19, dimana 10 kasus dari Distrik Mimika Baru, tiga kasus dari Distrik Kuala Kencana, tiga kasus dari Pelabuhan Portsite Kampung Amamapare Distrik Mimika Timur Jauh, dua kasus dari Distrik Wania dan satu kasus dari Distrik Tembagapura.
"Hingga saat ini tercatat ada 657 kasus aktif Covid-19 di Mimika," kata Reynold.
Ia menyebut temuan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Mimika dalam beberapa waktu terakhir cenderung menurun dibanding beberapa pekan sebelumnya.
"Minggu ini kelihatan mulai menurun, meskipun angka reproduksi efektif kasus di Mimika masih di atas 1 tapi temuan kasus positif jauh lebih rendah dibandingkan dua-tiga pekan sebelumnya," kata Reynold.
Salah satu permasalahan yang sekarang dihadapi Mimika terkait kecepatan pemeriksaan kasus Covid-19 yaitu rusaknya peralatan atau mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) milik RSUD Mimika sejak pekan lalu.
Akibatnya, saat ini sampel spesimen usap hidung dan tenggorokan pasien terduga terpapar Covid-19 dari RSUD Mimika, RSMM Timika dan Dinkes Mimika sebagian harus dirujuk ke Jayapura untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Provinsi Papua dan Laboratorium Puslitbangkes Kemenkes.
Sebagian sampel spesimen swab dirujuk ke Klinik Kuala Kencana PT Freeport Indonesia yang juga menyediakan peralatan PCR untuk pemeriksaan sampel spesimen swab karyawan PT Freeport Indonesia dan komunitasnya.
Reynold mengatakan saat ini tim teknis sedang memperbaiki peralatan PCR RSUD Mimika yang mengalami kerusakan tersebut. Hanya saja untuk bisa dioperasikan kembali, masih harus menunggu peralatan yang dipesan dari luar negeri.