Kamis 22 Oct 2020 05:20 WIB

Sebelum Beli Masker Kain, Kenali Dulu Kualitasnya

Kualitas masker kain yang diproduksi sesuai SNI lebih terjaga.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Perajin mengecek kualitas masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis  (1/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Perajin mengecek kualitas masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mitra Dokter Halodoc, dr. Alfi Auliya Rachman, menjelaskan, banyaknya pilihan masker di pasaran sering kali membuat masyarakat bingung. Terkadang, orang jadi tidak memerhatikan unsur-unsur penting yang harus ada pada masker.

Padahal, penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit saluran pernapasan, termasuk salah satunya adalah Covid 19. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pedomannya menyarankan penggunaan masker wajah, baik bagi mereka yang sehat maupun yang sakit untuk mencegah penularan Covid 19.

Baca Juga

“Ciri masker kain yang baik menurut WHO, masker kain minimal harus terdiri dari tiga lapis,” jelas dr Alfi dalam acara konferensi pers virtual Mengenal Masker Berteknologi Airism dari Uniqlo, Rabu (21/10).

Di Indonesia, upaya pemerintah dalam menjaga kualitas masker kain untuk melindungi masyarakat secara optimal, dilakukan melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan merumuskan SNI 8914:2020 Tekstil - Masker dari Kain. Dalam SNI ini, terdapat 12 parameter yang diuji, di antaranya adalah nilai bacterial filtration efficiency (BFE) atau efisiensi filtrasi bakteri minimal sebesar 60 persen dan efisiensi filtrasi partikel yang juga dengan nilai minimum 60 persen.