REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di hadapan massa buruh yang melakukan aksi demo menolak UU Cipta Kerja di halaman Balai Kota Bogor, Rabu (21/10), menyatakan, siap menerima aspirasi buruh dan menyampaikannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya menerima aspirasi yang disuarakan buruh dan bersama-sama dengan wali kota di seluruh Indonesia melalui Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) akan menyampaikannya kepada Bapak Presiden," kata Bima dalam kesempatan tersebut.
Bima menemui massa buruh yang melakukan aksi demo di halaman Balai Kota Bogor dan menyampaikan pernyataannya terkait dengan Undang Undang Cipta Kerja, setelah sejumlah buruh yang melakukan orasi meneriakkan agar Bima Arya turut menyampaikan sikapnya.
Bima naik ke atas mobil bak terbuka yang membawa sound system, dan menyampaikan pernyataannya terkait langkah yang telah dilakukannya. Bima saat itu memakai kemeja lengan panjang warga gelap dan dilapisi.
Menurut Bima, ia dalam kapasitas sebagai wakil ketua Apeksi telah melakukan pertemuan dengan jajaran pengurus Apeksi di Jakarta pada Jumat (16/10), dan diikuti oleh anggota di seluruh Indonesia secara virtual. Menurut Bima, pada pertemuan pengurus dan anggota Apeksi, menghasilkan sejumlah catatan dan kesepakatan terkait dengan UU Cipta Kerja.
Sebagai wali kota, Bima mengaku, sudah berbicara dalam forum Apeksi yang menghasilkan sejumlah catatan, pertanyaan, sampai kekhawatiran. "Ada kesamaan pandangan di antara pengurus dan anggota Apeksi terkait aspek kewenangan daerah dalam UU Cipta Kerja," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bima menyatakan menerima aspirasi buruh dan bersama wali kota di seluruh Indonesia menyampaikannya kepada pemerintah pusat. Buruh yang melakukan aksi demo di halaman Balai Kota Bogor dari sejumlah serikat pekerja yang menamakan dirinya Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI).