REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Andalusia (Spanyol saat ini) memiliki hubungan erat dengan Islam. Kultur negara itu sedikit banyak terpengaruh oleh budaya Islam dan Arab, lantas siapa saja orang-orang Arab yang bermigrasi ke Andalusia usai wilayah itu ditaklukkan Islam?
Dalam buku Sejarah Islam yang Hilang karya Firas Al-Khateeb dijelaskan, setelah penaklukkan Islam di Andalusia, dimulailah permukiman Islam. Pola permukiman di Andalusia pun berbeda dari sebagian wilayah di Timur Tengah yang biasanya menempatkan pasukan di Kota Garnisun yang diorganisasikan oleh otoritas Rashidun dan Umayyah.
Di Andalusia, sebagian besar penempatan permukiman tak terorganisasi dan sembarangan. Umat Muslim pun tak membatasi diri di Kota Garnisun dan justru memilih menjadi pemilik tanah di seluruh semenanjung.
Imigran Berber cenderung bermukim di daerah utara dan barat, mencari area penggembalaan seperti daerah asal mereka di Afrika Utara. Sedangkan suku Arab yang datang ke Andalusia mayoritasnya berasal dari Yaman dan sudah lama bertani.
Oleh karena itu, mereka kebanyakan bermukim di daerah subur di selatan dan ibu kota utama seperti Kordoba, Valencia, dan Zaragoza. Baik suku Arab maupun Berber banyak yang menikahi penduduk lokal dan akhirnya menciptakan masyarakat unik baru yang menggabungkan aspek budaya Arab, Berber, dan Hispanik.