REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Borussia Moenchengladbach Marco Rose merasa hasil imbang 2-2 dengan Inter dalam laga pembuka Grup B Liga Champions, Kamis (22/10) WIB, cukup adil. Gladbach meninggalkan Giuseppe Meazza tanpa penyesalan.
Laga Inter kontra Gladbach pada pembuka Grup B Liga Champions berlangsung dramatis. Inter memimpin lebih dulu lewat Romelu Lukaku pada awal babak kedua, tapi kemudian tertinggal lewat penalti Ramy Bensebaini dan serangan balik Jonas Hofmann. Lukaku menjadi penyelamat Inter dari kekalahan lewat golnya pada menit ke-90.
“Saya pikir hasilnya adil mengingat apa yang kita lihat di lapangan,” kata Rose dalam konferensi persnya, dikutip dari Football Italia.
Ia mengakui timnya tidak mengembangkan permainan terbaik. Namun secara keseluruhan, Gladbach memanfaatkan peluang mencetak gol secara maksimal.
"Sulit bermain di San Siro, karena meskipun tanpa penggemar, kami masih dipengaruhi oleh atmosfer stadion. Kami terlalu menghormati Inter pada babak pertama," kata dia.
Rose mengatakan, timnya tak punya banyak kesempatan di kotak penalti Inter. Akan tetapi setengah jam terakhir benar-benar menentukan hasil akhir pertandingan.
"Saya dengan senang hati akan bermain imbang di sini, tapi mengingat bagaimana permainan itu berjalan, sayang sekali kami tidak melakukan lebih baik pada gol penyeimbang mereka," ujar Rose.
Peluang tim lolos dari grup ini terbuka lebar, karena Real Madrid mengalami kekalahan mengejutkan 2-3 di kandang dari Shakhtar Donetsk. Menurut Rose, itu menunjukkan mereka harus fokus dari satu pertandingan ke pertandingan lain.
"Real Madrid akan bersemangat dan marah, sementara kami menerima hal-hal positif dari pertandingan kami di Milan. Setelah bertahun-tahun tersingkir di Liga Champions, tidak dapat dihindari kami akan menjadi sedikit naif pada awalnya. Namun kami membawa antusiasme yang tinggi ke kompetisi ini," kata dia.