Kamis 22 Oct 2020 11:20 WIB

Jumlah Warga Korsel Meninggal Usai Vaksinasi Flu Meningkat

Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin.

Vaksin flu. Sedikitnya 13 warga Korea Selatan meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu.
Foto: EPA-EFE/LUIS TEJIDO
Vaksin flu. Sedikitnya 13 warga Korea Selatan meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 13 warga Korea Selatan meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu dalam beberapa hari terakhir, menurut laporan media resmi pemerintah dan media lokal. Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin, bahkan walaupun pihak berwenang mengesampingkan kaitan antara keamanan vaksin dan kematian warga setelah disuntik vaksin.

Otoritas kesehatan pada Rabu (2/10) mengatakan, tidak memiliki rencana untuk menangguhkan program penyuntikan vaksin flu secara gratis kepada sekitar 19 juta orang, setelah penyelidikan pendahuluan terhadap enam korban jiwa tidak menemukan hubungan langsung pada kematian korban dengan vaksin.

Baca Juga

Tidak ada zat beracun yang ditemukan dalam vaksin. Sedikitnya lima dari enam orang meninggal yang diselidiki memiliki penyakit yang mendasari kematian mereka, kata para pejabat.

Para pejabat telah melaporkan sembilan orang meninggal setelah mendapatkan vaksinasi flu. Kantor berita Yonhap melaporkan empat orang lainnya meninggal pada Kamis.

Jatuhnya korban jiwa, termasuk seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan seorang pria berusia 70-an, terjadi hanya sepekan setelah program vaksinasi flu gratis untuk remaja dan lansia dimulai kembali. Program tersebut ditangguhkan selama tiga pekan setelah ditemukan bahwa sekitar 5 juta dosis, yang perlu disimpan di lemari es, telah terpapar pada suhu ruangan saat diangkut ke fasilitas medis.

Vaksin flu di Korea Selatan berasal dari berbagai sumber. Produsen vaksin flu di Korsel termasuk produsen lokal GC Pharma, SK Bioscience, dan Ilyang Pharmaceutical Co, bersama perusahaan farmasi asal Prancis Sanofi dan Glaxosmithkline (GSK) asal Inggris. Distributor vaksin flu di Korsel, termasuk LG Chem Ltd dan Boryung Biopharma Co. Ltd., yang merupakan bagian dari Boryung Pharm Co. Ltd.

GC Pharma, LG Chem, SK Bioscience, dan Boryung menolak berkomentar menganai adanya orang meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu. Sementara itu, Ilyang Pharmaceutical, Sanofi, dan GSK belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Korea Selatan telah memperpanjang program vaksin musimannya tahun ini untuk menangkal potensi komplikasi wabah Covid-19 dan mengurangi beban rumah sakit selama musim dingin. Para pejabat mengatakan 8,3 juta orang telah diinokulasi dengan vaksin flu gratis sejak program dilanjutkan pada 13 Oktober, dan ada laporan soal sekitar 350 kasus reaksi yang merugikan akibat vaksin.

Jumlah kematian tertinggi terkait dengan vaksinasi flu musiman adalah enam orang pada 2005, menurut kantor berita Yonhap. Para pejabat mengatakan sulit untuk membuat perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya karena lebih banyak orang yang memakai vaksin tahun ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement