Kamis 22 Oct 2020 14:40 WIB

Bandung Miliki TV Satelit 132 untuk Pembelajaran Online

Fasilitas televisi satelit baru terdapat di RT-RT yang berada di 2 kecamatan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui kanal TV Satelit Bandung 132 di Pos PAUD Mitra RW 05, Jalan Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10). Pemerintah Kota Bandung meluncurkan kanal TV Satelit Bandung 132 yang menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui kanal TV Satelit Bandung 132 di Pos PAUD Mitra RW 05, Jalan Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10). Pemerintah Kota Bandung meluncurkan kanal TV Satelit Bandung 132 yang menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memiliki televisi satelit 132 yang digunakan untuk pembelajaran daring bagi siswa di masa pandemi covid-19. Televisi yang baru mulai berjalan satu pekan lalu ini bekerjasama dengan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) yang dipimpin oleh Ujang Koswara.

Ketua BEEC, Ujang Koswara yang akrab disapa Uko mengatakan fasilitas televisi satelit baru terdapat di RT-RT yang berada di 2 kecamatan di Kota Bandung. Menurutnya, fasilitas parabola dan recorder yang disiapkan sudah mencapai 1.000 unit di dua wilayah tersebut.

Baca Juga

Menurutnya, keberadaan televisi satelit pun dipastikan sudah mengantongi izin dari instansi yang berwenang. "Sudah komplit perizinan, izin siar. Bisa ditanyakan ke Kadiskominfo," ujarnya di Balai Kota Bandung, Kamis (22/10).

Ia menargetkan, fasilitas parabola dan recorder untuk bisa mengakses televisi satelit 132 ditargetkan bisa mencapai 10 ribu unit di seluruh wilayah Kota Bandung. Menurutnya, para siswa dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk belajar daring.

"Masyarakat yang mau belajar bisa datant ke RT, tempatnya dikondisikan sama RT," ungkapnya.

Uko mengatakan, anggaran televisi satelit untuk 5.000 unit berasal dari BEEC dan sisanya akan menggandeng pihak swasta. Menurutnya, pembangunan televisi satelit 132 masih membutuhkan waktu sehingga masih terdapat infrastruktur yang belum lengkap.

Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang mengatakan televisi satelit memudahkan dinas untuk memantau pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Menurutnya, konten materi pembelajaran terlebih dahulu disiapkan oleh dinas.

Ia menjelaskan, proses pembuatan konten terlebih dahulu dimulai dengan menyeleksi guru terpilih, memvalidasi materi. Menurutnya, dengan televisi satelit maka targer kurikulum dan kontrol dapat dilakukan dengan maksimal.

"Partisipasi siswa yang menggunakan televisi satelit mencapai ribuan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement