REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ketua Blue and White Party Benny Gantz mengatakan siap menggulingkan pemerintahan koalisi yang dipimpin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Gantz, yang turut menjabat sebagai menteri pertahanan di kabinet, menyebut terdapat disfungsi di tubuh pemerintah.
“Apa yang kami temukan adalah pemerintah tidak berfungsi. Kami berjuang dari dalam dan akan terus berjuang agar pemerintah berfungsi, ” kata Gantz kepada TV Israel Channel 12, dikutip laman Middle East Monitor pada Rabu (21/10).
Gantz mengancam, jika disfungsi pemerintah koalisi berlanjut dan anggaran 2021 tidak disetujui, dia mungkin akan memutuskan untuk menggulingkan pemerintah. "Beberapa pekan ke depan akan memberi sinyal kepada saya jika ada niat untuk bekerja untuk warga. Jika ini tidak terjadi, jika pemerintah tidak berfungsi, saya tidak punya pilihan selain memikirkan langkah-langkah selanjutnya," ujarnya.
Saat ini, Israel dipimpin pemerintahan koalisi nasional. Masa jabatan perdana menteri dibagi dua antara Netanyahu sebagai pemimpin Likud Party dan Gantz selaku ketua Blue and White Party. Netanyahu terlebih dulu menduduki posisi perdana menteri selama 18 bulan. Setelah itu, sisa masa jabatan akan diambil alih Gantz.
Pemerintahan koalisi nasional Israel terbentuk setelah tidak ada partai yang mengamankan mayoritas kursi di parlemen (Knesset). Hal itu terjadi meski pemilu telah digelar sebanyak dua kali. Saat ini sebagian masyarakat Israel telah mendesak Netanyahu mundur karena dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.