REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi mengajak generasi muda Indonesia dan mancanegara untuk terus memperkuat dialog dan kolaborasi. Hal itu bertujuan untuk masa depan dunia yang lebih damai, aman, dan sejahtera.
Ajakan itu disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam sesi pembukaan Bali Democracy Students Conference (BDSC) IV, Rabu (21/10). Konferensi secara virtual tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa Indonesia dan mancanegara.
Selain dari Indonesia, para peserta konferensi antara lain berasal dari Australia, Spanyol, Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, Papua Nugini, hingga Panama, Zimbabwe, Afghanistan, dan Suriah. Kegiatan yang dibuka oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah juga menghadirkan sejumlah panelis dari unsur generasi muda dan mahasiswa dari dalam dan luar negeri. Tema yang diangkat tahun ini adalah 'Democracy, Youth, and Covid-19'.
Menurut Lutfi, generasi muda harus mengambil inisiatif untuk berdialog, berkolaborasi, dan berinovasi untuk membantu mencarikan solusi, terlebih di masa pandemi yang berdampak multidimensi saat ini. Ia juga mengajak para peserta konferensi untuk melihat sisi lain dampak pandemi yaitu munculnya perkembangan baru yang positif dan bisa menjadi gambaran dunia pada 20 tahun mendatang.
Pengalaman Indonesia untuk lepas dari krisis hingga berhasil masuk ke jajaran negara berpenghasilan menengah juga dijabarkan oleh Lutfi. Termasuk tantangan Indonesia ke depan untuk keluar dari jebakan kelas menengah (middle income trap).
"Melalui forum BDSC, generasi muda bisa bersama-sama menyuarakan kepentingannya, berdiskusi dan berbagi pandangan, mendorong saling pengertian dan menghindari defisit kepercayaan untuk masa depan yang lebih damai dan sejahtera," pungkas pria yang pernah dipercaya sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) di era 90-an ini.
Paparan dan pemikiran Lutfi mendapat tanggapan positif dari para peserta dan panelis. "Sangat menambah wawasan saya mengenai proyeksi isu-isu penting yang sedang dan akan terjadi," ujar Meisya Anandira Erawan, salah satu peserta dari Bali yang juga Secretary-General of Udayana Bali Model United Nations 2019 ini.
"Saya setuju dengan pandangan Pak Lutfi bahwa kolaborasi memang dibutuhkan untuk memajukan dunia di masa depan," ujar Ridwansyah Yusuf Ahmad, Staf Ahli Gubernur Jawa Barat sekaligus aktivis yang juga banyak terlibat di berbagai kegiatan pengembangan pemuda dan mahasiswa.
BDSC merupakan forum dialog tahunan bagi generasi muda dan mahasiswa dari berbagai negara untuk bertukar pandangan dan menyerap masukan yang dapat memberi kontribusi positif bagi perkembangan demokrasi.