REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Anhar Riza Antariksawan mengatakan pihaknya telah mengangkut limbah zat radioaktif di lahan kawasan Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Total yang diangkut mencapai sebanyak 906 drum yang di dalamnya terdapat sejumlah barang yang dinyatakan terpapar nuklir radiasi.
“Terakhir kami menyimpan ada 906 drum ukuran 100 liter dan 150 liter, itu terdiri paling banyak adalah tanah yang terkontaminasi ada sejumlah 862 drum 100 liter. Ada sekitar 19 drum berisi APD bekas, 25 drum HDPE ukuran 100 liter yang berisi rumput yang kita juga kumpulkan di lokasi,” ujar Anhar dalam acara ‘Deklarasi Status Clearance Lahan di Perumahan Batan Indah’ di Kantor Wali Kota Tangsel yang digelar secara daring, Kamis (22/10).
Selain itu, dia menambahkan, ada juga potongan tanaman dari 16 pohon yang ditebang karena telah terpapar radioaktif yang tinggi. Semua limbah tersebut, kata Anhar saat ini disimpan di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) di kawasan nuklir Serpong, Tangsel.
Anhar menuturkan, limbah yang diangkut hingga ratusan drum tersebut merupakan upaya kerja keras yang dilakukan petugas untuk mensterilkan lahan di Perumahan Batan Indah tersebut agar tidak lagi terpapar zat radioaktif yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. “Harus kami akui ini adalah pekerjaan besar. Tujuan kami sesegera mungkin membersihkan area itu sehingga masyarakat bisa merasa aman,” ucap dia.
Seperti diketahui, pada awal tahun ini telah ditemukan zat radioaktif di lahan kosong perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Akibat radiasi itu mengakibatkan adanya kontaminasi pada tanah dan vegetasi di lahan tersebut.
Tim gabungan Batan beserta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah berupaya melakukan dekontaminasi melalui proses clean-up berupa pengerukan tanah yang terkontaminasi. Di samping upaya clean-up, tim juga melakukan pengambilan sample vegetasi, air tanah, maupun pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi.
Setelah proses clean-up dilakukan, dilanjutkan dengan upaya remediasi dengan cara pengurukan dan pembetonan, serta penebangan vegetasi yang terkontaminasi. Hasil pengukuran paparan yang dilaksanakan oleh tim menunjukkan bahwa paparan radiasi sudah kembali mencapai nilai normal saat ini.