REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Berbeda dari AC Milan, yang sukses memetik kemenangan di laga Derby della Madoninna, Glasgow Celtic menatap laga perdana Grup H Liga Europa, Jumat (23/10) dini hari WIB, dengan bayang-bayang kekalahan di laga Derby Old Firm.
Celtic dibekap rival sekotanya, Glasgow Rangers, 0-2, akhir pekan lalu. Kekalahan dari Rangers itu sekaligus menghentikan rekor tidak terkalahkan Celtic di delapan laga Liga Skotlandia pada musim ini, termasuk kemenangan beruntun di tujuh laga sebelumnya.
Tidak hanya itu, kekalahan itu terasa lebih menyakitkan lantaran Celtic tampil di kandang sendiri, di Stadion Celtic Park. Empat hari setelah kekalahan tersebut, The Hoops, julukan Celtic, sudah harus menerima lawatan AC Milan di laga pembuka Grup H Liga Europa.
Pelatih Celtic, Neil Lennon, pun mendesak para penggawa Celtic untuk bisa segera melupakan kekalahan dari Rangers. Menurutnya, penampilan buruk di satu laga, yang berujung kekalahan, tidak bisa begitu saja menurunkan kepercayaan diri anak-anak asuhnya.
''Musim ini masih begitu panjang. Kami mungkin kecewa, tapi masih ada waktu buat kami untuk bisa bangkit dan kembali ke trek kemenangan. Kami harus lupakan hasil di laga akhir pekan lalu (Derby Old Firm). Kami masih memiliki kebanggaan dengan apa yang telah kami tampilkan di tujuh laga sebelumnya. Satu kekalahan seharusnya tidak boleh menghancurkan itu semua,'' kata Lennon seperti dilansir Evening Express, Kamis (22/10).
Sayangnya, di laga kontra Milan, Celtic tidak akan diperkuat penyerang asal Prancis, Odsonne Edouard, dan dua pemain asal Israel, Nir Bitton dan Hatem Elhamed. Ketiga pemain tersebut diketahui terjangkit virus Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri.
Namun, Lennon mengirim sinyal soal kemungkinan menurunkan gelandang asal Skotlandia, Ryan Christie, yang telah menjalani masa isolasi mandiri usai terpapar Covid-19. Sementara terkait kekuatan Milan, Lennon menilai, I Rossoneri masih menjadi salah satu tim terbesar di Eropa, terlepas dari penurunan performa pada beberapa musim terakhir. Tidak hanya itu, kehadiran Zlatan Ibrahimovic di skuat Milan juga dianggap mampu mendongkrak kemampuan I Rossoneri secara keseluruhan.
''Buat saya, dia salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Dalam usianya saat ini, dia masih memiliki ambisi dan menjadi contoh buat pemain muda, terutama dalam hal menjaga profesionalitas. Anda tidak bisa begitu saja mengabaikannya. Bagaimanapun dia adalah pemain kelas dunia dan memberikan dampak yang begitu besar buat tim yang dibelanya,'' kata Lennon.