REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pada akhir tahun, Indonesia akan kedatangan dua jenis vaksin Covid-19. Mereka adalah tiga juta dosis vaksin dari Sinovac dan 15 juta dosis berupa bahan baku dari Sinopharm.
Untuk vaksin dari Sinovac, Airlangga mengatakan, masih ada tahapan sertifikasi yang dibutuhkan sebelum dapat digunakan ke masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kini pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengirimkan perwakilan ke pabrik Sinovac.
Di sisi lain, Indonesia juga akan kedatangan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku.Bahan baku ini akan diproduksi menjadi vaksin di laboratorium Bio Farma dan disertifikasi oleh BPOM. "Ini yang akan ada dalam bentuk vaksin mandiri," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/10).
Vaksin mandiri yang dimaksud adalah vaksin tersebut dapat diakses masyarakat secara sendiri-sendiri. Ketersediaan vaksin ini di luar vaksin yang sudah disiapkan pemerintah untuk diberikan ke kelompok prioritas dengan skema subsidi atau bahkan gratis.