REPUBLIKA.CO.ID, SARAWAK -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyampaikan terdapat satu kasus rabies dalam kalangan manusia yang baru dikonfirmasi sehingga menjadikan jumlah kasus rabies di Sarawak empat orang selama 2020.
"Kumulatif kasus rabies di Sarawak sejak wabah rabies ditemukan di Sarawak pada 31 Juli 2017 hingga 21 Oktober 2020 adalah sebanyak 26 kasus," ujar Dirjen Kesehatan KKM, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Kamis (22/10).
Korban terbaru adalah seorang wanita berumur 34 tahun. Dia dimasukkan ke Hospital Sibu pada 12 Oktober 2020 karena mengalami lemah pada kedua kakinya sejak lima hari sebelum dimasukkan ke bangsal rumah sakit.
"Pasien telah meninggal dunia pada 18 Oktober 2020 jam 11.30 pagi dengan diagnosa rabies encephalitis," katanya.
Dia telah dikonfirmasi dijangkiti virus rabies melalui uji laboratorium yang dijalankan oleh Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) pada 19 Oktober 2020. Petugas mendapati kawasan kediamannya berdekatan dengan lokasi pembuangan sampah di mana terdapatnya banyak anjing liar yang berkeliaran.
Dia pernah digigit oleh anjing peliharaannya pada penghujung 2018 namun tidak mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan mana pun. Anjing peliharaan tersebut bebas bercampur dengan hewan lain dan tidak pernah diberi suntikan vaksin anti-rabies.
"Hewan ini telah dibunuh oleh masyarakat menyusul satu lagi kejadian di mana dia telah menggigit seorang lagi. Walau bagaimanapun, tidak ada sampel diantar kepada Kantor Layanan Veterinar Sarawak untuk ujian pengesahan terjangkit rabies pada anjing tersebut," katanya.