REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengejek mantan presiden AS Barack Obama karena kembali berkampanye. Trump menyinggung kegagalan Obama memenangkan capres Partai Demokrat Hillary Clinton pada pilpres 2016 lalu.
"Anda tahu Obama sekarang sedang berkampanye. Oh, ini dia, 'Tidak ada orang yang berkampanye lebih keras untuk Hillary Clinton daripada Obama. Dia ada di mana-mana," kata Trump saat berkampanye di Gastonia, North Carolina, pada Rabu (21/10), dikutip laman Sputnik.
Trump pun menyinggung Obama yang menurutnya enggan mendukung capres Partai Demokrat saat ini, yakni Joe Biden. Hal itu mengacu keputusan Obama yang tak memberi dukungan selama bursa pemilihan kandidat capres di Partai Demokrat. "Dia (Obama) menolak untuk mendukung Biden," ujar Trump.
Obama memberikan dukungan setelah Partai Demokrat memilih Joe Biden untuk menjadi capres. Trump kemudian mengejek Obama karena pernah yakin bahwa dia tidak akan memenangkan pilpres AS tahun 2016. "Satu-satunya yang lebih tidak bahagia dari Hillary malam itu adalah Barack Hussein Obama," kata Trump.
Trump pun mengklaim, saat dirinya dilantik sebagai presiden, jumlah warga yang menghadiri proses inaugurasi lebih banyak dibandingkan ketika Obama dikukuhkan. Trump dengan bangga mengatakan bahwa kala itu penonton penuh sesak.
Serangkaian pernyataan Trump itu muncul beberapa jam setelah Obama berkampanye untuk Biden di Philadelphia, Pennsylvania. Obama mengkritik keras pemerintahan Trump, terutama terkait penanganan pandemi Covid-19 dan isu rasialisme.
"(Trump tak menunjukkan) minat dalam melakukan pekerjaan atau membantu siapa pun kecuali dirinya dan teman-temannya atau memperlakukan kepresidenan seperti reality show yang dapat dia gunakan untuk mendapatkan perhatian," kata Obama.
Pennsylvania tetap menjadi salah satu negara bagian yang paling diperebutkan dalam pemilihan presiden AS November mendatang. Sejauh ini, survei-survei di AS masih menunjukkan keunggulan Joe Biden.