REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Inter Milan, Antonio Conte menegaskan hasil imbang 2-2 kontra Borussia Monchengladbach tidak bisa dibandingkan dengan awal Liga Champions yang buruk musim lalu. Tahun lalu, Nerazzurri memulai perjalaman mereka dengan hasil imbang di kandang melawan Slavia Praha dan tidak pernah bangkit, hingga finis di urutan ketiga grup.
"Kami tidak bisa membandingkan pertandingan ini dengan hasil imbang musim lalu melawan Slavia Prague. Itu benar-benar kesalahan, sedangkan malam ini kami bermain bagus melawan tim dengan potensi besar, yang memiliki kualitas teknis dan juga fisik," kata Conte seusai laga perdana penyisihan grup di Stadion Giuseppe Meazza, dikutip dari Football Italia, Kamis (22/10).
Pelatih berkebangsaan Italia ini tidak mau menyalahkan para pemainnya yang telah berjuang pada laga tersebut. Menurut dia, pasukannya sudah tampil maksimal meskipun hanya berakhir imbang. Seperti penyelamatan yang Samir Handanovic, dan beberapa peluang untuk memenangkan pertandingan.
"Saya tidak punya alasan untuk mencela para pemain," ujarnya. "Mau tak mau, kami dapat meningkatkan dalam beberapa situasi di mana ada kesalahan dan kami harus bekerja untuk menguranginya," kata dia.
Christian Eriksen akhirnya mendapat giliran sebagai starter, kesempatan yang langka baginya. Hal itu karena krisis cedera dan penyakit di skuat, yang berpuncak pada Achraf Hakimi yang mundur karena positif Covid-19 hanya beberapa jam sebelum kick-off.
"Seperti seluruh tim, Eriksen memiliki permainan yang bagus. Kami memintanya untuk lebih menentukan dalam penguasaan bola, dan saya pikir dia melakukannya dengan baik, seperti yang dilakukan semua pemain," katanya.
Kendati demikian, Conte punya beberapa evaluasi untuk anak asuhnya. Menurutnya tim harus lebih berkonsentrasi untuk melakukan yang terbaik di lapangan. Hanya saja, tidak mudah bagi tim saat mendengar kabar positif Covid-19 dari Hakimi. Padahal, ia berada di tengah-tengah tim saat latihan bersama. Conte bahkan mempersiapkannya sebagai starter.
"Jadi kami mempersiapkan semua situasi taktis," tuturnya. "Saya mengatakan kepada para pemain untuk menghadapi setiap situasi dengan kepala tegak. Itu tidak mudah pada level psikologis, tetapi para pemain menunjukkan bahwa mereka adalah pria yang baik dan juga pemain yang bagus," kata eks pelatih Bari ini.