Kamis 22 Oct 2020 20:22 WIB

Antam Bakal Kelola Bekas Lahan Tambang Freeport Indonesia

Cadangan emas di bekas lahan tambang Freeport Indonesia sangat besar.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Perkantoran Aneka Tambang (Antam)
Foto: Tahta Aidila/Republika
Gedung Perkantoran Aneka Tambang (Antam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang, Tbk (Antam) direncanakan akan mengelola salah satu sumber cadangan emas dan tembaga besar bekas PT Freeport Indonesia. Hal ini merupakan harapan baru bagi Antam untuk bisa menambah cadangan dan meningkatkan produktifitas.

General Manager Unit Geomin dan Technology Development Antam Tri Hartono menjelaskan saat ini tim internal Antam sedang melakukan diskusi dengan MIND ID dan pemerintah. Diskusi ini untuk bisa mendetailkan lagi rencana pengelolaan Blok Wabu ini. Saat ini kata Tri, cadangan yang dipunya Antam untuk emas dan tembaga hanya ada di Pongkor dan Cibaliung.

Baca Juga

"Ya tentunya ini menjadi harapan baru bagi Antam. Apabila memang nanti kami ditugaskan untuk mengelola ini. Kami rasa kami siap karena kami punya pengalaman di bidang ini. Kita diskusi untuk bagaimana mendevelop Wabu ini. Wabu ini sangat potensial untuk dikembangkan ke depannya," ujar Tri dalam diskusi virtual MIND ID, Kamis (22/10).

Senior Vice President for Exploration Division MIND ID Wahyu Sunyoto menjelaskan memang Blok Wabu ini masih dalam satu wilayah konsensi PTFI. Hanya saja, Blok ini diserahkan kembali ke pemerintah dalam kesepakatan perpanjangan kontrak kemarin.

Ia yang memang terlibat langsung dalam eksplorasi dan penemuan Blok Wabu menjelaskan wilayah ini sangat unik. Lokasinya kurang lebih 40 kilometer sebelah utara dari tambang Grasberg. Letak geografisnya yang berupa pegunungan juga tepat untuk dilakukan penambangan.

"Kami sudah melakukan kajian dulu. Disitu sudah ada bagaimana nanti sistem pengeborannya secara detail. Perhitungan seperti apa. Dan cadangan emas di Wabu sangat tinggi dan sudah terbukti," ujar Wahyu dalam kesempatan yang sama.

Ia juga menjelaskan saat ini perhitungan sumberdaya berada di angka 8,1 miliar ton. Ia menjelaskan bahkan angka ini bisa bertambah dengan potensial yang besar apabila sudah dikonversi menjadi cadangan terbukti.

"Waktu itu saya tim mengeksplroasi freeport sudah melakukan pendatan, demografi setiap lokasi ini, nama kelaurga, tree family nya sudah ada.. sehinga sudah siap untuk kegaitan selanjutnya, yaitu konstruksi. Saat ini pemerintah memebri tugas kepada antam untuk mengelola wabu, maka kita tinggu saja proses selanjutnya," ujar Wahyu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement