Jumat 23 Oct 2020 04:20 WIB

Kematian Misterius Pendukung Teori Yahudi Kini adalah Palsu

Pendukung teori Yahudi kini bukan keturunan Ibrahim AS tewas misterius.

Rep: Harun Husein/ Red: Nashih Nashrullah
Pendukung teori Yahudi kini bukan keturunan Ibrahim AS tewas misterius. Yahudi Israel (ilustrasi)
Foto: Reuters/Ronen Zvulun
Pendukung teori Yahudi kini bukan keturunan Ibrahim AS tewas misterius. Yahudi Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Salah seorang pendukung Teori Khazaria, adalah seorang jurnalis dan novelis Inggris berdarah Yahudi, yaitu Arthur Koestler. Dalam bukunya yang berjudul The Thirteenth Tribe: The Khazar Empire and Its Heritage, dia menegaskan bahwa Yahudi Ashkenazi bukanlah keturunan Ibrahim, Ya'kub (Israel), dan Ishak.

Dia menegaskan Yahudi Ashkenazi bukan merupakan keturunan 12 suku Israel. Itulah mengapa dia menulis bukunya dengan judul "Suku ke- 13". Sebab, Ashkenazi adalah 'Yahudi yang lain'.

Baca Juga

 

"Kisah Kekaisaran Khazar, secara perlahan muncul dari masa lalu, dan mulai terlihat seperti tipuan paling kejam yang pernah dilakukan sejarah" tulis Arthur Koestler dalam bukunya yang diterbitkan pada 1976 itu. Arthur Koestler menegaskan bahwa Yahudi Ashkenazi tidak memiliki keterkaitan biologis dengan Yahudi Biblikal.

 

Dalam bukunya, Arthur Koestler banyak mengutip catatan-catatan sejarawan dan ahli geografi Muslim terkenal, seperti Al Muqaddasi, Al Mas'udi, Ibnu Fadlan, Istakhri, dan lain-lain, yang mencatat dengan baik kondisi Khazaria saat itu.

 

Arthur Koestler mencatat, imperium Khazar ini memainkan peranan penting pada abad ke-7 hingga ke-10. Khazar men jadi penyangga Byzantium dari serangan sukusuku barbar stepa utara, seperti bangsa Bulgars, Magyars, Pechenegs, dan lain-lain bahkan dari Viking dan Rusia. Tapi, tulis Koestler, peran terpenting Khazar bagi sejarah Eropa adalah membendung Islam yang sedang bangkit, sehingga mencegah Muslim menaklukkan Eropa.

 

Profesor Dunlop dari Universitas Columbia yang meneliti sejarah Khazar menyatakan: "Beberapa tahun setelah wafatnya Muhammad (632 M), pasukan Khilafah Islam menyapu ke utara dan menaklukkan dua imperium besar (Romawi Timur dan Persia) dan menuju great mountain barrier Kaukasus. Sekali barrier ini terlewati, maka jalan terbuka untuk menaklukkan Eropa timur. Namun, mereka terhalang Khazar."

 

Koestler mengungkapkan, pada abad ke-10, Khazaria mulai melemah karena invasi Viking dan Kiev-Rus. Dan, Kerajaan ini benar-benar runtuh saat datangnya gelombang invasi Mongol pada abad ke-13. Dan selanjutnya, sejarah Khazar diselimuti ketidakjelasan. Bekas-bekasnya tak banyak, dan orang Khazaria pun tiba-tiba bak hilang ditelan bumi.

 

Kemana mereka? Rupanya, seperti halnya Yahudi Semit yang berdiaspora setelah runtuhnya Kerajaan Yudea di tangan Raja Babilonia Nebukadnezar dan pengusiran yang dilakukan Kekaisaran Romawi, Yahudi Khazar pun berdiaspora. Setelah Kerajaan Khazaria ditaklukkan Jenghiz Khan, mereka bermigrasi ke sejumlah tempat, kebanyakan menuju Eropa.

 

Arthur Koestler menulis, pemukiman orang-orang Khazar pada akhir abad pertengahan ditemukan di Crime, Polandia, Ukraina, Hungaria, dan Lithuania. Belakangan, menjelang terbitnya fajar kebangkitan Eropa, mereka banyak terkonsentrasi di Polandia dan Rusia. Fakta inilah yang menuntun para sejarawan pada kesimpulan bahwa mayoritas orang Yahudi di Eropa timur adalah Khazar, dan bukan Yahudi semit.

 

Tak lama setelah menulis buku tersebut, pada 1983, Arthur Koestler dan istrinya didapati terbunuh di rumahnya di London. Ada yang menyatakan Arthur Koestler bunuh diri karena overdosis dan meninggalkan surat pernyataan bunuh diri. Namun, tewasnya Arthur Koestler, masih menyisakan banyak misteri. Ada yang menduga dia dibunuh Mossad karena karya-karyanya, terutama The Thirteenth Tribe, sebagai upaya menghabisi sang pembawa pesan (kill the messenger).

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement