REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Dewa Budjana merilis lagu instrumental terbaru berjudul "Kmalasana". Tembang tersebut merupakan single pertama Naurora, album kolaborasi Budjana dengan beberapa musisi internasional ternama.
"Kmalasana saya ambil dari gabungan dua kata, yaitu Kemala Asana yang saya artikan sikap yang indah. Seperti sebelumnya saya menulis "Dawai in Paradise", "Zentuary", "Mahandini", mencoba dengan paham gotak gatik gatuk," ujarnya.
Lewat pernyataan resminya, dikutip Kamis (22/10), Budjana juga menyampaikan bahwa dalam kitab Desawarnana atau lebih dikenal dengan Negara Kertagama, ada pemaknaan lain dari Kamalasana. Itu adalah nama sebuah desa tempat Mpu Prapanca menyepi.
Personel band Gigi itu menyampaikan, lagu "Kmalasana" merupakan hasil perenungan di tengah pandemi yang melanda dunia. Interpretasi dan refleksi Budjana melahirkan suara, nada, dan harmoni yang diharapkan bisa menjadi penenang bagi pendengar.
Dalam lagu "Kmalasana", Budjana menggandeng Simon Phillips, penabuh drum legendaris mantan personel band Toto. Dia juga mengajak serta Carlitos Del Puerto, pemain bas kelahiran Kuba, yang merupakan pemenang Grammy Awards.
"Kmalasana" dan Naurora dirilis oleh Mehsada, label rekaman yang berbasis di Jakarta dan merupakan bagian dari Kakiatna Indonesia Group. CEO Mehsada, Dani Rahadian, menuturkan karya Budjana menjadi rilisan pertama label.
Mehsada memiliki misi melahirkan kesyahduan di industri musik Indonesia. Selepas perilisan "Kmalasana", Mehsada akan merilis tiga single lain dari Budjana setiap bulan sampai album penuh Naurora rilis pada Februari 2021.
"Diharapkan ke depannya label ini dapat lebih banyak membawa musik dengan nilai kedamaian serta ketenteraman kepada khalayak luas," ungkap Dani. Nantinya, album Naurora akan dirilis dalam bentuk digital, CD, kaset, dan piringan hitam.