Kamis 22 Oct 2020 21:23 WIB

Beraktivitas ke Tempat Ini Saat Liburan Bisa Berisiko

Risikonya adalah bisa berpotensi menularkan Covid-19

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Berlibur di masa pandemi. Foto sejumlah pengunjung berfoto saat mengunjungi Jembatan Polkadot Merapi di Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Berlibur di masa pandemi. Foto sejumlah pengunjung berfoto saat mengunjungi Jembatan Polkadot Merapi di Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) masih terjadi di tempat-tempat publik, termasuk tempat yang sering dikunjungi saat libur. Padahal, masyarakat banyak melakukan aktivitas yang berpotensi tinggi menularkan Covid-19, di antaranya saat mengunjungi supermarket atau toko.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebutkan beberapa aktivitas yang sering dilakukan masyarakat ketika liburan, termasuk hari libur 28 Oktober hingga 1 November 2020 besok. "Padahal aktivitas ini berisiko tinggi menularkan Covid-19. Pertama pergi ke tempat kerumunan yang ramai dengan pengunjung," katanya saat mengisi konferensi virtual bertema Covid-19 dalam Angka: Antisipasi Penyebaran Covid-19 Saat Liburan, Kamis (22/10).

Baca Juga

Tempat kedua, dia melanjutkan, pergi belanja ke swalayan, supermarket, toko yang biasanya ramai saat libur. Oleh karena itu, Dewi meminta masyarakat mengukur keramaian sebuah tempat sebelum memasukinya. Meski ia tak memungkiri ada supermarket yang menerapkan protokol kesehatan pada pengunjungnya termasuk menetapkan jumlah maksimum pengunjung atau masuk dam keluar melalui pintu yang sama.

Namun Dewi meminta masyarakat tak lengah dan membawa penyanitasi tangan (hand sanitizer). Sebab, ia mengakui masyarakat seringkali sembarangan memegang barang dan makanan di supermarket kemudian tangan yang belum bersih ini memegang wajah dan mengucek mata.

Kemudian aktivitas ketiga yang berisiko tinggi menularkan Covid-19 adalah ikut pertemuan dalam acara yang dihadiri banyak orang di satu ruangan. Oleh karena itu, Dewi meminta masyaralat jangan berkumpul dengan teman atau saudara yang datang dari rumah yang berbeda.

"Jadi, protokol kesehatan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun tetap diterapkan meskipun mereka adalah saudara kita yang kita percaya dan tidak ada gejala," ujarnya.

Keempat, dia meminta hindari mengikuti parade, festival termasuk arisan yang membuat orang-orang ramai berkumpul. 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement