REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) ke masyarakat di Padukuhan Wonorejo. Hal ini dilakukan demi hindari klaster keluarga terjadi mengingat belakangan banyak klaster bermunculan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni mengatakan, mereka melakukan rapid test kepada 200 orang. Ia bersyukur, masyarakat memberi sambutan baik dan memahami kepentingan RDT itu.
"Antusisme warga setempat sangat baik dan warga sudah mengerti akan pentingnya rapid test ini," kata Novita di Balai Kalurahan, Kamis (22/10).
Ia menekankan, kegiatan yang diadakan rutin tersebut merupakan usaha preventif untuk menghindari terjadinya klaster keluarga di daerah tersebut. Selain itu, tes serupa diadakan di tempat-tempat lain yang berpotensi tinggi penularannya.
"Lingkungan seperti instansi-instansi yang layani masyarakat secara langsung seperti Dukcapil, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Sosial, yang pekerjaan mereka langsung berhadapan dengan masyarakat," ujar Novita.
Ia berharap, dengan dilakukannya RDT itu bisa memutus rantai penularan Covid-19 di lingkup keluarga. Selain itu, kata Novita, RDT merupakan salah satu langkah tracing untuk melacak orang-orang yang mungkin sudah terpapar Covid-19.
Sebelum ini, Dinkes Sleman melakukan RDT di Dinas Dukcapil, Dinas Perhubungan, BNPB, Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan. Rencananya, RDT akan dilakukan pula di Mal Pelayanan Publik dan BKAD Kabupaten Sleman.