REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Kabar duku datang dari umat Islam Suriah. Salah satu ulama terkemuka Suriah yang menjabat sebagai Mufti Agung Damaskus, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni wafat syahid, setelah mobil yang dikendarainya meledak akibat bom dipasang di kendaraannya itu, pada Kamis (22/10).
Syekh Adnan Al-Afyouni mufti dari Damaskus dan daerah pinggirannya, menjadi martir setelah teroris membom mobilnya di kota Qudsaya, Damaskus,” demikian laporan dari Kantor Berita Resmi Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA).
Laporan tersebut tidak menjelaskan rinci detail kelompok mana yang bertanggungjawab atas pembunuhan keji tersebut.
Syekh Adnan terkenal dengan pemikirannya yang moderat. Gagasan persatuan dan rekonsiliasinya selalu didengungkan di berbagai kesempatan, tak terkecuali di berbagai seminar-seminar di Indonesia. Almarhum dikenal memiliki kedekatan dengan sejumlah tokoh ulama di Indonesia antara lain Habib Luthfi bin Yahya dan almarhum KH Hasyim Muzadi.
Republika.co.id pernah mewawancarai beliau saat berkunjung ke Pekalongan Jawa Tengah pada 2016 lalu. Dalam wawancara tersebut dia menggarisbawahi banyak kepentingan ikut bermain dalam kian kompleksnya konflik di Suriah. Selain level politik dan dukungan negara-negara besar, faktor tersebarnya ‘Jihadis’ dari berbagai kelompok dari Jubhat an-Nusra hingga ISIS, yang melandasi ‘jihad’ mereka dengan fatwa-fatwa jihad Suriah yang dikeluarkan oleh sejumlah ulama, turut memeruncing konflik. Fatwa tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan.
Syekh Adnan mengatakan,”Bagaimana bisa jihad memerangi sesama Mukmin dan Muslim dinamakan jihad?,” katanya. Wawancara lengkap baca: https://republika.co.id/berita/odo5l9320/eksklusif-mufti-damaskus-serukan-setop-fatwa-jihad-suriah Rahimallahu rahmatan wasiah. Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Alfatihah