Jumat 23 Oct 2020 05:46 WIB

Diberi Stimulus, Harga Tiket Garuda Indonesia Lebih Murah

Harga tiket yang dijual tak lagi memasukan kompenen Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Indonesia Irfan Setiaputra memastikan untuk mengimplementasikan penyesuaian tarif tiket pesawat. Mulai hari ini (23/10), harga tiket yang dijual maskapai untuk sementara tidak lagi memasukan kompenen Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara ( PJP2U ) atau tarif Passenger Service Charge (PSC) setelah adanya stimulus yang diberikan pemerintah.
Foto: dok AP II
Indonesia Irfan Setiaputra memastikan untuk mengimplementasikan penyesuaian tarif tiket pesawat. Mulai hari ini (23/10), harga tiket yang dijual maskapai untuk sementara tidak lagi memasukan kompenen Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara ( PJP2U ) atau tarif Passenger Service Charge (PSC) setelah adanya stimulus yang diberikan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan untuk mengimplementasikan penyesuaian tarif tiket pesawat. Mulai hari ini (23/10), harga tiket yang dijual maskapai untuk sementara tidak lagi memasukan kompenen Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara ( PJP2U ) atau tarif Passenger Service Charge (PSC) setelah adanya stimulus yang diberikan pemerintah. 

"Kami juga telah memastikan kesiapan infrastruktur pendukung dalam mengimplementasikan penyesuaian tarif tiket pesawat yang akan kami berlakukan secara menyeluruh pada seluruh kanal penjualan tiket Garuda Indonesia," kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (22/10) malam. 

Baca Juga

Dengan begitu, Irfan memastikan penjualan tiket Garuda Indonesia sesuai dengan kebijakan yang diatur mengenai stimulus PJP2U dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Irfan menuturkan stimulus tersebut diharapkan dapat berdampak positif di tengah tantangan kinerja industri penerbangan pada masa pandemi Covid-19.

"Hadirnya stimulus PJP2U ini tentunya menjadi langkah signifikan yang kami harapkan dapat mendukung upaya pemulihan kinerja maskapai penerbangan khususnya guna meningkatkan minat masyarakat untuk kembali menggunakan layanan transportasi udara," jelas Irfan.