REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wakil Menteri Luar Negeri Turki menyebut krisis Rohingya sebagai salah satu tragedi paling buruk di zaman modern.
Dalam pertemuan komite menteri tentang Rohingya yang diadakan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Selasa, Yavuz Selim Kiran menggarisbawahi bahwa Misi Pencari Fakta Internasional Independen PBB tentang masalah tersebut telah mencatat insiden di Myanmar yang melibatkan niat genosida.
Kiran Dia meyakinkan bahwa Turki terus berupaya untuk menjaga kesadaran akan masalah ini di komunitas internasional dan Ankara tidak akan pernah meninggalkan Rohingya.
Dia menegaskan bahwa kelompok tersebut harus diizinkan untuk kembali ke tanah air mereka dan jika tidak memungkinkan, mereka setidaknya diizinkan untuk pergi ke tempat yang mereka inginkan.