REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman sedang bersiap menggelar vaksinasi Covid-19 sebelum akhir tahun, seperti dilaporkan harian Bild pada Jumat (23/10). Kementerian Kesehatan berencana mendirikan 60 pusat vaksinasi khusus untuk memastikan vaksin dapat disimpan pada suhu yang tepat.
Kementerian Kesehatan juga meminta 16 negara bagian federal agar menyampaikan arahan vaksinasi pada 10 November, menurut lansiran Bild tanpa mengutip sumbernya.
Pada konferensi video awal pekan ini, Menteri Kesehatan Jens Spahn, yang terinfeksi Covid-19 pada Rabu, mengatakan BioNTech Jerman hampir mendapatkan persetujuan vaksin, lapor harian Bild mengutip pihak-pihak yang terlibat dalam program vaksinasi itu.
Ditanya kapan dirinya memperkirakan vaksinasi pertama, Spahn menjawab tanpa memberi waktu yang pasti. "Bisa saja terjadi sebelum akhir tahun ini," tutur pihak yang terlibat dalam vaksinasi itu kepada Bild.
BioNTech kini sedang mengembangkan vaksin buatannya bersama Pfizer. Bulan lalu Jerman menyuntikkan dana 745 juta dolar AS (sekitar Rp 10,93 triliun) kepada perusahaan bioteknologi BioNTech dan CureVac untuk mempercepat pengerjaan vaksin Covid-19 sekaligus menambah kapasitas produksi Jerman.
Pada Selasa Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa uji klinis gabungan Tahap 1 dan Tahap 2 dari calon vaksin Covid-19 mereka yang berbahan dasar mRNA di Jepang telah dimulai. Sementara, uji klinis vaksin mereka di AS dapat memberikan hasil secepatnya akhir Oktober ini.
Tingkat infeksi Covid-19 di Jerman melaju cepat. Data yang dirilis pada Kamis menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 naik lebih dari 10.000 kasus untuk pertama kalinya, dikutip dari Reuters, Jumat (23/10).