Jumat 23 Oct 2020 09:38 WIB

Pembicaraan Stimulus Berlanjut, Wall Street Menguat 

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 menguat.

Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (22/10), dalam perdagangan berombak.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (22/10), dalam perdagangan berombak.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (22/10), dalam perdagangan berombak. Investor menyambut prospek lebih banyak stimulus fiskal untuk mendukung ekonomi AS yang rusak akibat pandemi, dengan lebih banyak data menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang melambat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 152,84 poin atau 0,54 persen menjadi ditutup pada 28.363,66 poin. Indeks S&P 500 bertambah 17,93 poin atau 0,52 persen, menjadi berakhir di 3.453,49 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 21,31 poin atau 0,19 persen lebih tinggi, menjadi 11.506,01 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan energi ditutup naik 4,16 persen, melampaui sisanya. Real estat tergelincir 0,77 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.

Perdagangan di Wall Street minggu ini telah didorong oleh banyaknya laporan terkait dengan perkembangan pembicaraan stimulus. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi melaporkan kemajuan dalam pembicaraan dengan pemerintahan Trump untuk putaran bantuan keuangan lainnya dan mengatakan undang-undang dapat diselesaikan "segera".

Namun, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow memperingatkan "perbedaan kebijakan yang signifikan" tetap ada, yang tidak mungkin diselesaikan sebelum pemilihan 3 November.

"Rumor stimulus ini terus berputar. Tapi saya pikir pasar mulai terbiasa dengan rumor ini dan setiap rumor baru memiliki dampak yang lebih kecil daripada sebelumnya," kata Mike Zigmont, kepala perdagangan di Harvest Volatility Management.

Dia juga tidak yakin bahwa kesepakatan stimulus tambahan akan membuka jalan bagi tren bullish lain di saham. “Stimulus kedua sebagai topik telah beredar begitu lama. Sebagian besar konsekuensi ekonomi telah dimasukkan ke dalam harga saham,” kata Zigmont.

Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah merundingkan rancangan undang-undang bantuan mendekati angka dua triliun dolar, jumlah yang ditentang oleh Senat Partai Republik yang telah menyatakan keprihatinan tentang defisit federal.

Investor akan memantau debat presiden terakhir pada Kamis malam waktu setempat antara Trump dan penantang Demokrat Joe Biden yang unggul dalam jajak pendapat nasional.

Setelah bel penutupan, saham Gilead Sciences Inc naik 3,16 persen ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada sore hari menyetujui obat antivirus Veklury, atau remdesivir, untuk pengobatan pasien dengan COVID-19, yang memerlukan rawat inap. Sementara itu, sekitar seperlima dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartal ketiga, 84,1 persen di antaranya mengalahkan perkiraan laba, menurut data IBES Refinitiv.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement