Jumat 23 Oct 2020 12:35 WIB

Erdogan Bertemu dengan Patriarkat Armenia di Istanbul

Setelah bertemu patriarkat Armenia Sahak Mashalian, Presiden Turki menghadiri upacara pemakaman anggota parlemen dari Partai AK yang meninggal beberapa dua hari lalu - Anadolu Agency

Setelah bertemu patriarkat Armenia Sahak Mashalian, Presiden Turki menghadiri upacara pemakaman anggota parlemen dari Partai AK yang meninggal beberapa dua hari lalu - Anadolu Agency
Setelah bertemu patriarkat Armenia Sahak Mashalian, Presiden Turki menghadiri upacara pemakaman anggota parlemen dari Partai AK yang meninggal beberapa dua hari lalu - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis bertemu dengan Sahak Mashalian, kepala Patriarkat Armenia di Turki.

Presiden Turki dan istrinya Emine Erdogan mendatangi Gereja Armenia Bunda Maria Kumkapi untuk menghadiri upacara pelepasan jenazah almarhum anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa, Markar Esayan.

Baca Juga

Sebelum upacara keagamaan, Erdogan dan Mashalian mengunjungi Patriarkat Armenia Turki, yang didirikan pada 1461 atas instruksi Sultan Muhammad Al-Fatih.

Presiden didampingi Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Mehmet Nuri Ersoy, Direktur Komunikasi Fahrettin Altun, serta beberapa pejabat Partai AK.

Setelah sekitar setengah jam pertemuan, Erdogan kembali ke Gereja Bunda Maria Armenia, tempat ritual diadakan untuk Esayan, yang meninggal Jumat lalu pada usia 51 tahun.

Esayan adalah mantan jurnalis dan menjadi anggota parlemen yang mewakili Istanbul untuk Partai AK pada 2015. Dia adalah penulis lima buku yang diterbitkan dari 2005-2015.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/erdogan-bertemu-dengan-patriarkat-armenia-di-istanbul/2016003
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement