Jumat 23 Oct 2020 11:37 WIB

Psikolog: Rasa Bosan tidak 100 Persen Buruk Bagi Anak

Mengatasi kebosanan selama pandemi bisa memicu otak anak lebih kreatif.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Mengatasi kebosanan selama pandemi bisa memicu otak anak lebih kreatif (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Mengatasi kebosanan selama pandemi bisa memicu otak anak lebih kreatif (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebosanan akibat pandemi Covid-19 bisa dirasakan siapa saja, termasuk anak-anak. Akan tetapi, rasa bosan ternyata bisa menjadi bekal penting bagi sang buah hati saat beranjak dewasa.

Psikolog, Saskhya Aulia Prima, MPsi, mengatakan, rasa bosan tidak 100 persen buruk bagi anak-anak. Hal yang penting adalah bagaimana menanamkan sikap untuk mengatasi kebosanan agar otak menjadi lebih kreatif.

Baca Juga

"Misalnya, anak tiba-tiba punya skenario sendiri untuk bermain, kadang harus kasih jeda ketika merasa bosan dan mengatasinya, karena itu skill untuk masa depan banget," kata Saskhya dalam acara 'BincangShopee: 11.11 Big Sale: Ciptakan Kebahagiaan Akhir Tahun dari Rumah', Kamis (22/10).

Dalam mendampingi anak, orang tua bisa sesekali mencoba mengajak anak membuat kegiatan dan mencari ide. Mencoba kreatif bersama anak bisa dengan mengambil inspirasi dari berbagai sumber.