Jumat 23 Oct 2020 11:53 WIB

Kasus Covid-19 Eropa Meningkat Dua Kali Lipat dalam 10 Hari

Angka kasus Covid-19 meningkat seiring laporan dari negara di bagi Eropa Selatan.

Kasus Covid-19 di Eropa dalam 10 hari dilaporkan mencapai lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya (Foto: ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Kasus Covid-19 di Eropa dalam 10 hari dilaporkan mencapai lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Kasus Covid-19 di Eropa dalam 10 hari dilaporkan mencapai lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya. Angka kasus Covd-19 di Eropa melewati 200.000 infeksi setiap hari untuk pertama kalinya.

Menurut hitungan Reuters, dikutip Jumat (23/10), angka kasus Covid-19 membengkak dengan banyaknya negara Eropa Selatan yang melaporkan kasus satu hari tertinggi mereka pada pekan ini. Eropa mencatat 100.000 kasus harian untuk pertama kalinya pada 12 Oktober.

Baca Juga

Eropa sejauh ini melaporkan sekitar 7,8 juta total kasus Covid-19, dan sekitar 247.000 kematian. Negara-negara Eropa, seperti Italia, Austria, Kroasia, Slovenia, dan Bosnia mencatat kasus Covid-19 satu hari tertinggi mereka pada Kamis (22/10).

Eropa memang menjadi wilayah dengan kasus harian Covid-19 terbanyak dibandingkan India, Brazil, dan Amerika Serikat (AS). Hingga kini, hitungan kasus Covid-19 secara global mencapai sekitar 41,4 juta kasus, dan sekitar 1,1 juta kematian.

Menurut perhitungan reuters, saat ini, Eropa menyumbang hampir 19 persen kasus global dan sekitar 22 persen kematian global. Di Eropa Barat, Prancis melaporkan rata-rata tujuh hari kasus baru tertinggi di Eropa dengan 25.480 infeksi per hari. Untuk memperlambat penyebaran infeksi, Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, mengumumkan perluasan jam malam.

Negara Eropa Barat lainnya, Belanda, melaporkan lebih dari 9.000 kasus dalam 24 jam terakhir yang menjadi rekor baru. Angka itu merujuk pada data yang dirilis oleh Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat (RIVM). Sementara, Jerman melaporkan lebih dari 10.000 kasus harian untuk pertama kalinya.

Rumah sakit di seluruh Eropa masih tertekan. Meskipun angka itu masih jauh di bawah level pada puncak krisis enam bulan lalu di Eropa tetapi penerimaan dan hunian rumah sakit COVID-19 kembali meningkat.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement