REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengutuk keras penggerebekan polisi di sebuah masjid di Berlin, Jerman. Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya menyebut tindakan tersebut merupakan hal buruk yang dilakukan di ibu kota negara. Penggerebekan itu juga dianggap sebagai usaha menguliahi orang lain tentang kebebasan berekspresi dan berkeyakinan, serta memprovokasi pemikiran yang ada.
“Penggerebekan ini tidak hanya terhadap komunitas di Masjid Mevlana, tetapi juga terhadap semua komunitas Muslim, dan itu tidak bisa dipahami," tulis Kementerian dalam pernyataan tersebut, dilansir di Anadolu Agency, Jumat (23/10).
Kementerian Luar Negeri Turki lantas mendesak pemerintah Jerman untuk mengakui komunitas Muslim, yang populasinya di Jerman hampir lima juta. Muslim merupakan bagian integral dari Jerman. Oleh karena itu, Turki meminta agar Jerman berhenti mengecualikan serta meminggirkan mereka.
Kejadian polisi menggerebek Masjid Mevlana berlangsung Rabu (21/10). Penggerebekan dilakukan atas alasan penyelidikan keuangan, ketika Muslim berkumpul untuk sholat subuh. Sekitar 150 polisi masuk ke dalam masjid dengan sepatu bot mereka. Kementerian lantas menyebut tindakan tersebut tidak bisa dimaafkan.