REPUBLIKA.CO.ID, PENANG -- Wakil Ketua Menteri I Penang Malaysia, Datuk Ahmad Zakiyuddin Abdul Rahman meminta Masjid dan Surau di negara bagian Malaysia, Penang untuk mempersingkat kegiatan keagamaan guna mengendalikan penyebaran Covid-19 di antara jemaah. Dia mengatakan bahwa pemerintah negara bagian sedang meninjau prosedur operasi standar (SOP) yang berkaitan dengan kehadiran jamaah di masjid dan surau.
"Pemerintah negara bagian sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan SOP yang ada dan kami dapat mengurangi waktu yang diperbolehkan untuk kegiatan keagamaan dengan mempersingkat atau menyederhanakan kegiatan apa pun," kata Zakiyuddin Abdul Rahman seperti dilansir Bernama pada Jumat (23/10).
Dia mengatakan tidak perlu ada penutupa masjid dan surau di negara bagian itu kecuali di daerah yang memberlakukan pembatasan bersekala besar atau Perintah Kontrol Gerakan yang Ditingkatkan (EMCO).
Ahmad Zakiyuddin yang juga Ketua Panitia Pengembangan Industri Urusan Islam dan Hubungan Masyarakat Penang, sebelumnya mengumumkan bahwa Zakat Pulau Pinang (ZPP) telah mendistribusikan tunjangan tambahan senilai 3,015 juta Ringgit Malaysia kepada guru yang terlibat dalam program Kelas Al-Quran dan Fardhu Ain (KAFA) di negara bagian tersebut. “Pengalokasian ZPP dimungkinkan melalui dana bantuan fi Sabilillah ,” ujarnya.