Jumat 23 Oct 2020 13:28 WIB

Masjid dan Surau di Penang Diminta Persingkat Kegiatan

Penang minta kegiatan masjid dan surau dipersingkat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Masjid dan Surau di Penang Diminta Persingkat Kegiatan . Foto ilustrasi: Masjid Kristal, di Kuala Terengganu, Malaysia (ilustrasi).
Foto: wayfaring.info
Masjid dan Surau di Penang Diminta Persingkat Kegiatan . Foto ilustrasi: Masjid Kristal, di Kuala Terengganu, Malaysia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PENANG -- Wakil Ketua Menteri I Penang Malaysia, Datuk Ahmad Zakiyuddin Abdul Rahman meminta Masjid dan Surau di negara bagian Malaysia, Penang untuk mempersingkat kegiatan keagamaan guna  mengendalikan penyebaran Covid-19 di antara jemaah. Dia mengatakan bahwa pemerintah negara bagian sedang meninjau prosedur operasi standar (SOP) yang berkaitan dengan kehadiran jamaah di masjid dan surau.

"Pemerintah negara bagian sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan SOP yang ada dan kami dapat mengurangi waktu yang diperbolehkan untuk kegiatan keagamaan dengan mempersingkat atau menyederhanakan kegiatan apa pun," kata Zakiyuddin Abdul Rahman seperti dilansir Bernama pada Jumat (23/10).

Baca Juga

Dia mengatakan tidak perlu ada penutupa  masjid dan surau  di negara bagian itu kecuali di daerah yang memberlakukan pembatasan bersekala besar atau Perintah Kontrol Gerakan yang Ditingkatkan (EMCO).

Ahmad Zakiyuddin yang juga Ketua Panitia Pengembangan Industri Urusan Islam dan Hubungan Masyarakat Penang, sebelumnya mengumumkan bahwa Zakat Pulau Pinang (ZPP) telah mendistribusikan tunjangan tambahan senilai 3,015 juta Ringgit Malaysia kepada guru yang terlibat dalam program Kelas Al-Quran dan Fardhu Ain (KAFA) di negara bagian tersebut. “Pengalokasian ZPP dimungkinkan melalui dana bantuan fi Sabilillah ,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement