REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setelah Rasulullah SAW tiba di Madinah, Rasulullah langsung membentuk satuan militer pertama yang terdiri dari seratus prajurit. Satuan militer pertama ini dipimpin sahabat Hamzah RA.
Pada saat inilah, menurut cendekiawan Muslim asal Turki Muhammad Fethullah Gulen, dalam Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia,
Rasulullah juga mulai membentuk jejaring intelijen yang kuat, sampai-sampai dinyatakan tak ada seekor burung pun yang melintas di atas tanah Arab yang dapat lolos dari pantauan para agen intelijen Muslim.
Pada saat itu, melintaslah rombongan kafilah kaum musyrik yang membawa harta milik kaum muhajirin yang mereka rampas setelah para pemiliknya hijrah ke Madinah.
Rombongan kafilah kaum musyrik memang sering melintas di dekat Madinah untuk memamerkan barang-barang jarahan kepada kaum muhajirin seperti sengaja menantang mereka.
Rupanya rombongan itu berpapasan dengan pasukan yang dipimpin Hamzah sehingga mereka pun langsung melarikan diri karena takut diserang. Padahal saat itu, Hamzah sama sekali tidak bermaksud untuk menyerang.
Hamzah membiarkan saja kafilah Quraisy itu melarikan diri, sebab pasukan yang dipimpinnya memang tidak pernah berniat menyerang. Tapi rupanya kejadian itu telah menunjukkan kepada seluruh penduduk Madinah dan sekitarnya bahwa di kawasan tersebut telah muncul kekuatan baru yang mengimbangi dominasi orang-orang Makkah.
Tentu saja, hal ini memberi kesan mendalam bagi orang-orang Arab. Ketika kejadian serupa berulang di kemudian hari, orang-orang Arab pun semakin kagum dengan kekuatan pasukan bersenjata yang dimiliki kaum Muslimin.
Sebagaimana layaknya seorang panglima perang pada umumnya, Rasulullah berhasil mengusir musuh dengan kekuatan bersenjata yang tangguh. Seiring berlalunya waktu, kabilah-kabilah Arab yang semula bersikap keras mulai segan kepada kaum Muslimin hingga akhirnya pun mereka memeluk agama Islam.
Bukan karena takut kepada pasukan yang dibentuk Rasulullah, melainkan karena mereka merasakan sendiri kondisi Madinah dan sekitarnya yang menjadi sangat aman sejak pasukan Muslim sering berpatroli di kawasan tersebut.
Ketika Islam muncul dengan kebenaran dan menampilkan kekuatan yang berdiri di atas landasan kebenaran, pandangan orang-orang Arab terhadap Islam pun berubah.