REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Pemerintah Iran memanggil Duta Besar Swiss di Teheran pada Kamis untuk mengajukan protes atas klaim pejabat Amerika Serikat (AS) yang menuding Iran berupaya mempengaruhi pemilihan presiden AS.
Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan utusan Swiss Markus Leitner dipanggil untuk mengajukan protes atas "tuduhan tak berdasar" yang dibuat oleh pejabat AS.
“Penolakan Iran atas klaim berulang, tidak berdasar, dan dibuat-buat oleh pejabat AS telah disampaikan kepada utusan Swiss,” kata dia, menekankan bahwa Iran tidak tertarik pada siapa yang terpilih untuk Gedung Putih.
Kedutaan Swiss mewakili kepentingan AS di Iran sejak 1979, ketika Washington dan Teheran memutuskan hubungan politik dan diplomatik.
Protes Teheran datang setelah John Ratcliffe, direktur Intelijen Nasional AS, pada Rabu mengklaim bahwa Iran dan Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada 3 November.
Ratcliffe menuding Teheran berada di balik serangkaian "email palsu yang dirancang untuk mengintimidasi para pemilih, memicu kerusuhan sosial, dan merusak Presiden Trump".
Mengambil pengecualian yang tegas atas tuduhan tersebut, Khatibzadeh mengatakan bahwa pemerintah AS dan aparat intelijennya "dipenjara di dunia yang penuh tipu daya dan penipuan".
Dia mengatakan Iran "menyarankan AS untuk meninggalkan upaya sia-sia untuk menyalahkan orang lain".
Alireza Miryousefi, juru bicara misi Iran untuk PBB, juga bereaksi keras terhadap tuduhan AS. “Tidak seperti AS, Iran tidak ikut campur dalam pemilihan di negara lain,” cuit Miryousefi di Twitter pada Rabu malam, mengatakan langkah itu hanya dapat melemahkan kepercayaan pemilih Amerika.
Sebelumnya pada September, kantor Intelijen Nasional AS mengatakan pihaknya "prihatin tentang aktivitas yang sedang berlangsung dan potensial oleh China, Rusia, dan Iran" untuk memengaruhi pemilihan pada November.