Jumat 23 Oct 2020 17:41 WIB

Pesantren Al-Hamidiyah Jadi Percontohan Protokol Kesehatan

Pesantren Al-Hamidiyah menjadi percontohan pesantren protokol kesehatan.

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Pesantren Al-Hamidiyah Jadi Percontohan Protokol Kesehatan. Foto: Depok Gelar Istiqosah peringati Hari Santri Nasional 2020 di berbagai pesantren di Kota Depok, Kamis (22/10).
Foto: dok. Diskominfo Kota Depok
Pesantren Al-Hamidiyah Jadi Percontohan Protokol Kesehatan. Foto: Depok Gelar Istiqosah peringati Hari Santri Nasional 2020 di berbagai pesantren di Kota Depok, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada setiap 22 Oktober  diselenggarakan dengan penuh khidmat berdasarkan protokol kesehatan Covid-19 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hamidiyah, Kota Depok, Kamis (22/10). Bertepatan dengan peringatan HSN 2020, Ponpes Al Hamidiyah terpilih menjadi pesantren percontohan protokol kesehatan Covid-19 dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Peringatan HSN 2020 digelar di Ponpes Al Hamidiyah bersama Kemenkes dan Kementerian Agama (Kemenag) dengan acara kampanye 3M (cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker). Acara yang digelar secara offline dan daring diikuti perwakilan Ponpes seluruh Indonesia.

Baca Juga

"Kita tidak tahu kenapa terpilih sebagai Ponpes percontohan protokol kesehatan  Covid-19. Hanya saja, selama ini kita telah mengikuti aturan pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan,"ujar Dirut YIH Al-Hamidiyah, Kota Depok, H. Imam Soesanto Sjaichu seusai acara Kampanye 3M bersamaan dengan peringatan HSN 2020 di Ponpes Al-Hamidiyah, di Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Kamis (22/10).

Menurut Imam, selama ini pihaknya melakukan inisiatif dalam membentuk Satgas Covid-19 di Ponpes Al Hamidiyah dengan menyediakan tempat cuci tangan, zona aman seperti masjid. Lalu, bagi guru dan karyawan masuk secara sebagai dan dijadikan sebagai  latihan masuk atau aktif pembelajaran. Selain itu, selama ini juga di Ponpes Al Hamidiyah  ada dokter yang memberikan pelayanan kesehatan. Selama masa pandemi Covid-19 proses pembelajaran dilaksanakan secara daring.

"Kita laksanakan pembelajaran melalui daring buat dan kondisi ini kita juga melakukan  investasi. Momen HSN ini kita belajar daring dan hidup sehat dengan 3M. Santri itu orang nurut Insya Allah akan terjaga," terangnya.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes mengatakan,  Ponpes adalah kelompok khusus seperti gelombang yang memiliki daya loncat tinggi. Pasalnya, sebagai tempat dinding spiritual, jasmani.

"Kita berharap agar Ponpes Al-Hamidiyah menjadi pemicu bagi Ponpes lainnya dalam upaya pencegahan Covid-19. Pesantren ini cluster yang memiliki sifat khusus. Semoga dengan pencegahan penyebaran Covid-19 bisa berakhir," harapnya.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag, Waryono Abdul Ghofur mengatakan, Ponpes Al-Hamidiyah bisa menjadi role model dalam Gerakan Pesantren Sehat Siaga Covid-19. "Diharapkan banyak Ponpes lain yang  bisa melakukan hal sama. Saya apresiasi dengan kekuatan terbatas Ponpes bisa melakukan inovasi dan pandai beradaptasi. Negara hadir dalam memberikan bantuan kepada Ponpes terdampak Covid-19 yakni bantuan daring 14 ribuan Ponpes tidak lakukan tatap muka. Kita berharap, dengan usaha, ketulusan doa para Kyai dan semua diharapkan Covid-19 segera berakhir," tuturnya.

Rangkaian kampanye 3M ini sudah dimulai oleh tim dari Kemenkes dan Kemenag melalui Video Conference sejak 19-21 Oktober 2020 dan dibuka oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat. Materi dalam kegiatan tersebut antara lain berupa arahan, best practice sharing, diskusi dan tanya jawab. "Target sasaran adalah 170 Ponpes, 34 Dinas Kesehatan Provinsi, 170 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 34 Kanwil Agama Provinsi, 170 Kanwil Agama Kabupaten/Kota, 170 Puskesmas terpilih," pungkas Waryono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement