REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Untuk antisipasi banjir di musim penghujan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok melakukan penulusuran Kali Ciliwung dengan mengecek aliran air dari tumpukan sampah. Penelusuran Kali Ciliwung dilakukan bersama aktivis lingkungan hidup dari komunitas Kali Ciliwung dari Sintas, ACT, MRI, dan Retana Kota Depok.
"Kami gunakan lima perahu karet," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo Hutahuruk, Jumat (23/10).
Dia mengungkapkan, pihaknya melakukan penyisiran Sungai Ciliwung sepanjang enam Km yang melewati lima posko Ciliwung antara lain Posko Kancik Pondok Vina, Kompak, Mat Peci, WPL Srengseng Sawah, dan Saung Bambo.
"Tidak hanya menyisir sungai memantai sampah saja tapi relawan juga melihat serta mencatat sejumlah titik rawan longsor pinggir Ciliwung yang perlu diantisipasi saat hujan," jelas Denny.
Menurut Denny, dari hasil penyisiran di Kali Ciliwung mulai dari kolong tol Juanda sampai dengan pasir gunung selatan terdapat tiga titik rawan longsor yang diakibatkan pengerukan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendirikan bangunan.
"Sedangkan untuk titik penumpukan sampah buangan di pinggir Kali Ciliwung mencapai belasan titik lokasi akibat buangan sampah liar limbah masyarakat dan sampah bekas hanyutan banjir dari Bogor khususnya di kolong tol Juanda dan Saung Bambu," ujarnya.