REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kasus COVID-19 harian baru Korea Selatan meningkat kembali ke jumlah tertinggi lebih dari sebulan pada hari Jumat (23/10). Kasus corona di Korea Selatan bertambah 155 kasus.
Sebanyak 138 ditularkan secara lokal dan 17 diimpor dari luar negeri dalam 24 jam yang berakhir tengah malam pada Kamis (22/10). DCA).
"Kami melihat tren peningkatan jumlah pasien baru COVID-19 minggu ini dengan peningkatan tiga digit hari ini dan kemarin. Penyebab utamanya adalah kumpulan infeksi di fasilitas berisiko tinggi seperti rumah sakit jompo dan panti jompo di mana terdapat banyak kelompok berisiko tinggi," kata Yoon Tae-ho, pejabat senior dari Pusat Pengendalian Penyakit Pusat (KDCA).
Dilansir di The Korea Herald disebutkan bahwa angka hari Jumat menandai kenaikan satu hari tertinggi sejak 17 September. Negara itu mengalami peningkatan tiga digit kasus virus corona untuk hari kedua berturut-turut, dengan 121 kasus pada sehari sebelumnya.
Sebelumnya, jumlah kasus harian negara itu tetap di kisaran dua digit selama enam hari. Menurtu KDCA, meskipun ada sedikit peningkatan dalam kasus, negara itu terus mengendalikan situasi wabah. Proporsi kasus di mana rute infeksi yang tidak diketahui turun menjadi 11,4 persen selama dua minggu terakhir.
Kelompok infeksi telah ditemukan terutama di rumah sakit, panti jompo, tempat kerja dan tempat pertemuan. Sekelompok infeksi baru ditemukan di antara pasien rawat inap dan karyawan di panti jompo di Namyangju, Provinsi Gyeonggi. Sebanyak 35 kasus terlacak ke klaster sejak kasus pertama dilaporkan Kamis (22/10).
Delapan orang lagi dinyatakan positif mengidap virus dari lembaga medis dan fasilitas perawatan di Provinsi Gyeonggi, berasal dari pasien yang terinfeksi pada pertemuan keluarga. Kasus pertama dilaporkan Selasa (20/10).
Delapan belas kasus lainnya dilaporkan dari rumah sakit rehabilitasi di Gwangju, Provinsi Gyeonggi, dengan 124 kasus terkait dengan rumah sakit tersebut sejauh ini. Sehubungan dengan pertemuan di Seoul selatan dan pertemuan di Cheonan, Provinsi Chungcheong Selatan, 7 dan 12 lebih kasus dilaporkan. Total kasus terkait menjadi 25 dan 22.
Dari sebuah perusahaan pakaian di Yangju, Provinsi Gyeonggi, 11 kasus lagi dilaporkan, meningkatkan kasus terkait menjadi 18. Infeksi massal juga telah ditemukan di terminal kargo di Bandara Incheon, sebanyak 11 kasus. Kasus di gedung perkantoran di Daegu sebanyak tujuh kasus pada hari Jumat.
Dari kasus yang ditularkan secara lokal pada hari Jumat, mayoritas terjadi di Greater Seoul. Dengan rincian sebanyak 19 di Seoul, 98 di Provinsi Gyeonggi, yang mengelilingi ibu kota, dan empat di Incheon.
Lima kasus ditempatkan di Daegu, masing-masing empat di Gwangju dan Provinsi Chungcheong Selatan, dua di Provinsi Jeolla Utara, dan masing-masing satu di Provinsi Gangwon dan Provinsi Jeolla Selatan.
Korea melaporkan 17 kasus impor. Dari mereka, sembilan diidentifikasi saat individu-individu tersebut berada di bawah karantina mandiri wajib di Korea, dengan delapan lainnya terdeteksi selama proses penyaringan di perbatasan. Delapan kasus berasal dari tempat lain di Asia, sedangkan enam dari Amerika Serikat dan tiga berasal dari Eropa. Dari 17 kasus tersebut, 11 melibatkan warga negara asing.
Jumlah pasien COVID-19 dalam kondisi serius atau kritis di sini adalah 62 per Jumat. Dua orang lagi meninggal karena virus tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 455. Tingkat kematian secara keseluruhan sekarang 1,77 persen.