Sabtu 24 Oct 2020 02:00 WIB

Menkop UKM: Koperasi di NTT Terbaik di Indonesia

Secara nasional baru delapan persen penduduk Indonesia menjadi anggota koperasi.

Menkop UKM: Koperasi di NTT Terbaik di Indonesia. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki.
Foto: Kemenkop UKM
Menkop UKM: Koperasi di NTT Terbaik di Indonesia. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan perkembangan koperasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) terbaik di Indonesia dan harus dipertahankan.

"Secara nasional koperasi di NTT ini terbaik se-Indonesia karena memang 50 persen masyarakatnya sudah bergabung," katanya saat berdialog dengan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kantor Dekranasda NTT, Jumat (23/10).

Baca Juga

Ia mengatakan secara nasional baru delapan persen penduduk di Indonesia yang bergabung menjadi anggota koperasi dan ini sangat kecil sekali dibandingkan dengan NTT. Teten mengakui banyak koperasi besar yang berkembang di NTT, beberapa di antaranya Koperasi Obor Mas, Koperasi Swastisari, Koperasi Pintu Air serta beberapa koperasi besar lainnya yang menurut dia berkembang dengan sangat bagus.

"Banyak sekali koperasi di NTT yang berkembang, Obor Mas sendiri sudah menjadi penyalur KUR dan subsidi juga. Bunganya kami yang bayarkan," ujar  Teten.

Oleh karena itu ujar dia, NTT tidak perlu lagi memikirkan bisnis baru untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, cukup koperasi sebagai konsolidatornya. Sebab menurut dia kemampuan koperasi bisa sebagai off takerdari pada produk-produk UMKM dan pertanian yang ada di NTT seperti misalnya jika belum ada marketnya koperasi bisa terlebih dahulu menyerapnya kemudian disimpan baru dicarikan pasar atau marketnya.

"Sehingga nantinya koperasinya yang memasarkan ke market. Jangan orang perorangannya. Biar yang lakukan negosiasi, tawar menawar dengan pembeli itu koperasinya," kata dia.

Dengan demikian, petani dan perajin bisa konsentrasi untuk membuat barang yang bagus kemudian menghasilkan panenan yang banyak sehingga pemasukan juga bisa tetap stabil. Di beberapa negara maju, keberadaan koperasi tidak hanya memberikan pinjaman, tetapi juga menyerap hasil karya masyarakat untuk diolah kemudian dipasarkan.

"Dan pasarnya itu bisa diekspor, kemudian juga bisa konsumsi dalam negeri," kata dia.

Menteri Koperasi dan UKM melaksanakan kunjungan kerja di NTT selama dua hari, di hari pertama, Jumat (24/10) meninjau kantor Dekranasda NTT dan berdialog dengan para pelaku UMKM kemudian berkunjung ke Kelompok Sesama Bersatu Sikumana binaan Koperasi Tanaoba Lais Manekat. Di hari keduanya yakni pada Sabtu (24/10), Teten dijadwalkan terbang ke Bandara Frans Seda Maumere dan melakukan sejumlah rangkain acara di Kantor KSP Kodpit Obor Mas dan beranjangsana ke kelompok masyarakat dampingan koperasi Obor Mas.

Saat berada di Maumere juga Menteri Koperasi dan UKM juga akan yang sangat penting saat berada di Kantor Kopdit Obor Mas yakni menyaksikan penayangan profil Digitalisasi Kopdit Obor Mas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement