REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kepolisian Kanada menemukan seorang pria tewas di kediamannya di Markham, Ontario, pada Rabu (21/10). Pria tersebut teridentifikasi sebagai Mehdi Amin. Dia adalah seorang pembangkan rezim Iran.
Kepolisian Daerah York (YRP) memperlakukan penemuan jenazah itu sebagai pembunuhan. Namun mereka belum secara resmi mengungkap identitasnya. Kendati demikian komunitas Iran-Kanada di sana mengetahui bahwa pria yang ditemukan tewas itu adalah Mehdi Amin.
“Komunitas Iran-Kanada di Toronto sangat terkejut. Dan saya meminta warga Markham atau siapapun yang tahu lebih banyak untuk maju dan membantu YRP. Keadilan perlu ditegakan," kata Ari, seorang teman Amin, dikutip laman Al Arabiya.
Sejauh ini motif pembunuhan terhadap Amin belum jelas. “Masih terlalu dini untuk mengatakan apa motifnya, tapi saya sangat menghormati YRP dan saya yakin mereka akan menyelidiki pembunuhan yang menghebohkan ini dan menangkap mereka yang terlibat,” kata Ari.
Ari mengaku tidak mengetahui adanya ancaman yang mungkin diterima Amin. “(Amin) adalah pembela hak asasi manusia (HAM) yang gigih di negara asalnya dan satu-satunya keinginannya adalah melihat negara sekuler serta demokratis di Iran. Dia akan selalu memberi tahu saya bahwa keinginan terbesarnya adalah kembali ke Iran sebelum dia meninggal,” kata Ari.
Mengingat riwayatnya sebagai pembangkang, rezim Iran dicurigai menjadi otak di balik pembunuhan Amin. Pada Juni lalu, seorang aktivis Kurdi-Iran selamat dari upaya pembunuhan setelah dia ditikam beberapa kali di kota Leeuwarden, Belanda.
Pada Maret, pejabat Turki menyimpulkan bahwa konsulat Iran di Istanbul berada di balik pembunuhan pembangkang Iran Masoud Molavi Vardanjani. Dia ditembak mati di kota itu pada November 2019.