Jumat 23 Oct 2020 19:52 WIB

Sampai September Realisasi Lifting Migas 1.689 Ribu BOEPD

Hingga september penerimaan negara sektor hulu migas mencapai 6,99 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak hingga september mampu mencapai target yang dicanangkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2020.

Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto mengungkapkan meskipun masih belum mencapai target dari sisi penerimaan negara sebenarnya realisasi masih cukup baik. Hingga september penerimaan negara sektor hulu migas mencapai 6,99 miliar dolar AS dengan target sebenarnya dalam APBNP 2020 sebesar 5,86 miliar dolar AS.

Baca Juga

Dengan realisasi hingga september SKK Migas optimis pada akhir tahun nanti penerimaan negara bisa mencapai 7,21 miliar dolar AS. "Penerimaan negara cukup bagus di atas yang ditargetkan," kata Dwi dalam konferensi pers kinerja sektor hulu migas secara virtual, Jumat (23/10).

Berdasarkan data realisasi SKK Migas hingga September lifting minyak 706,2 ribu barel per hari (bph) mampu capai target yg ditetapkan sebesar 705 ribu bph atau 100,2 persen diatas target. Namun sayangnya capaian positif lifting minyak tidak mampu diimbangi oleh lifting gas.

Hingga september, realisasi lifting gas hanya mencapai 5.502 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 99 persen dari target APBNP 2020 sebesar 5.556 mmscfd. Secara keseluruhan, lifting migas hingga september hanya 1.689 ribu barel setara minyak (barrel oil equivalent per day/boepd). atau 99,6 persen dari target APBNP 2020 yakni 1.697 ribu boepd.

Sementara untuk realisasi pembayaran cost recovery kepada kontraktor  realisasi hingga september 5,97 miliar dolar AS atau sudah mencapai 73,5 persen dari target yang ditetapkan sebesar 8,12 miliar dolar AS.

Dari sisi investasi hingga september realisasi sebenarnya masih cukup rendah karena baru mencapai 50 persen dari target yang ditetapkan sebesar 13,8 miliar dolar AS. Berdasarkan data SKK Migas investasi baru mencapai 6,9 milliar dolar AS padahal targetnya sebesar 13,8 miliar dolar AS.

Dengan realisasi hingga september yang masih cukup rendah ini SKK Migas kata Dwi memperkirakan pada akhir tahun investasi tidak akan mencapai target atau hanya 11,1 miliar dolar AS.

Dwi menegaskan rendahnya realisasi investasi hingga kuartal III diakibatkan oleh pandemi serta penurunan harga minyak dunia. "Dengan adanya Covid-19 dan rendahnya harga minyak dunia menurunkan dan investasi," kata Dwi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement