Sabtu 24 Oct 2020 02:54 WIB

Wakil Ketua MPR: Pesantren Sekolah Calon Pemimpin Bangsa

Sebagian pejuang adalah ulama dan santri yang belajar di pesantren.

Wakil Ketua MPR: Pesantren Sekolah Calon Pemimpin Bangsa. Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
Wakil Ketua MPR: Pesantren Sekolah Calon Pemimpin Bangsa. Ilustrasi Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Syarief Hasan mengungkapkan pondok pesantren merupakan tempat menimba ilmu bagi para calon pemimpin bangsa di masa depan.

"Pondok merupakan tempat belajar bagi cikal bakal pejuang serta pembela NKRI. Pondok juga menjadi tempat menimba ilmu bagi para calon pemimpin bangsa di masa depan," katanya dalam pernyataannya, Jumat (23/10).

Baca Juga

Ungkapan itu disampaikan pemilik nama lengkap Syarifuddin Hasan saat menjadi pembicara tunggal pada acara Temu Tokoh Kebangsaan yang berlangsung di Pondok Pesantren An Nidzom Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (22/10). Hadir pada acara tersebut, anggota Fraksi Partai Demokrat MPR RI M. Muraz, Wakil Wali kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, dan Pengasuh Ponpes An-Nidzom Kota Sukabumi KH. Abdullah Mukhtar.

"Sudah banyak contohnya, dulu sebagian pejuang adalah ulama dan santri yang belajar di pesantren. Sekarang banyak alumni pondok yang menjadi pemimpin bangsa ini," kata Syarief.

Politikus Partai Demokrat itu menyayangkan anggapan segelintir orang yang masih mendiskreditkan peran pondok pesantren, salah satunya seperti yang menyatakan pondok menjadi tempat pendidikan bagi calon teroris atau pondok merupakan tempat buangan anak-anak yang tidak berprestasi. Anggapan tersebut, menurut Syarief, adalah pemikiran yang keliru dan menyesatkan, apalagi jika menengok sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

photo
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan.

Seperti yang ditulis dalam sejarah, ia mengingatkan peran pesantren terhadap upaya-upaya kemerdekaan sangat besar, terutama menyangkut peran santri dan ulama yang ikut melawan penjajah. Pesantren, kata dia, memiliki materi pelajaran yang lengkap, selain pelajaran umum dan agama, para santri juga mendapat pelajaran keterampilan serta akhlak mulia.

Bahkan, pesantren juga mengajarkan sistem tata negara. "Terbukti banyak juga santri yang mengetahui sistem ketatanegaraan kita, termasuk mengerti tentang tugas dan fungsi MPR. Jika pengetahuan ini terus dipoles akan menjadi bekal yang bagus bagi para santri di masa yang akan datang. Karena itu, bagi para orangtua, kalau anaknya mau maju, jangan segan-segan, sekolahkan mereka di pesantren," kata  Syarief.

Pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren An Nidzom Kota Sukabumi KH. Abdullah Mukhtar menyatakan terima kasih atas kunjungan Wakil Ketua MPR. Kunjungan itu sangat membahagiakan, baik bagi diri maupun para santri karena mereka bisa memetik pelajaran, sekaligus mengenal wakilnya di DPR RI dan pimpinan MPR.

"Semoga silaturahim ini terus berlanjut, untuk saling meningkatkan persaudaraan dan merekatkan hubungan pemimpin dengan rakyatnya," kata Abuya K.H. Abdullah Mukhtar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement