REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Pusat menyiapkan tim khusus untuk mencegah tindak pidana penjambretan, yang dalam beberapa pekan terakhir menyasar pesepeda di jalan-jalan protokol di Ibu Kota Jakarta. Pihak kepolisian memetakan titik-titik rawan terjadinya penjambretan terhadap pesepeda.
"Kita sebar di beberapa titik di jalan-jalan protokol, di Sudirman dan MH Thamrin. Kira-kira jumlahnya 20 orang yang masuk dalam tim khusus anti jambret itu," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Heri Ompusunggu saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (23/10).
Pihaknya, bekerjasama dengan Polsek Metro Mentengakan memetakan titik-titik rawan yang memiliki potensi terjadinya penjambretan terhadap pesepeda. Selain memetakan titik-titik lokasi rawan penjambret yang menyasar pesepeda, pihaknya juga memetakan waktu penjagaan bagi para pesepeda sehingga terhindar dari kriminalitas.
"Setelah kita petakan dua hal penting, yaitu lokasi dan waktu rawan, maka kita akan mobilisasi di kawasan-kawasan itu. Satu hal yang pasti kita akan berikan tindakan tegas dan terukur jika ditemukan pelaku kejahatan penjambretan itu," kata Heri.
Dalam beberapa pekan terakhir marak terjadi penjambretan yang menyasar pesepeda di ruas-ruas jalan ibu kota. Setelah berhasil menangkap seorang jambret pesepeda berinisial BG (21) yang telah melancarkan aksinya di kawasan Menteng, Polsek Metro Menteng kembali memburu jambret pesepeda.
Kejadian terbaru terjadi pada Selasa (20/10), ketika seorang pesepeda berinisial TL menjadi korban jambretdi kawasan Bundaran HI. TL berhasil mengamankan telepon genggam yang dicoba direbut oleh jambret, namun tubuhnya terpental sejauh tiga meter dan luka di bagian paha.
TL pun segera melaporkan hal tersebut ke Polsek Metro Menteng agar pelaku dapat segera diburu dan tidak lagi membahayakan pesepeda lainnya.