REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah membaca surat al-Fatihah, Rasulullah membaca surat yang lainnya. Terkadang beliau memanjangkan bacaannya dan terkadang memendekkannya karena berada dalam perjalanan, batuk, sakit, atau karena mendengar tangisan bayi.
Dikutip dari buku Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Sebagaimana yang diceritakan oleh Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, "Pada suatu hari Nabi mempercepat sholatnya dalam sholat fajar. (Dalam hadits lain disebutkan: Beliau mengerjakan shalat subuh dengan membaca dua surat Alquran yang paling pendek).
Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah! Mengapa engkau meringankan sholat?"
Beliau menjawab,
سمعت بكاء صبي، فظننت أن أمه معنا تصلي، فأردت أن أفرغ له أمه
"Aku mendengar tangisan bayi, dan aku mengira ibunya ikut sholat bersama kita. Karenanya aku ingin agar ibunya segera selesai sholat untuknya," (HR Ahmad).
Rasulullah bersabda, "Sungguh aku memulai sholat dan ingin memanjangkannya. Kemudian aku mendengar suara tangisan bayi. Maka aku pun meringankan sholatku karena aku tahu betapa gelisahnya ibunya karena tangisannya," (HR Bukhari dan Muslim).