REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menggambarkan keputusan Sudan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai "tusukan baru dari belakang" bagi rakyat Palestina.
"Sudan bergabung dengan negara-negara lain, yang menjalin hubungan dengan Israel, adalah tusukan baru dari belakang bagi rakyat Palestina sekaligus pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina," kata anggota PLO Wasel Abu Youssef.
Ketika berbicara di Ramallah di pendudukan Tepi Barat, Abu Youssef yang merupakan anggota Komite Eksekutif PLO menegaskan keputusan negara Afrika itu untuk menyusul negara Teluk Arab, yakni Uni Emirat Arab dan Bahrain, tidak akan menggoyahkan kesetiaan rakyat Palestina dalam melanjutkan perjuangan mereka.
Di Gaza, juru bicara kelompok Hamas sekaligus sekutu Sudan, Fawzi Barhoum, mengatakan kepada Reuters bahwa Sudan melangkah ke arah yang salah.