REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda yang berniat keluar rumah sejenak apalagi di masa libur panjang dan musim hujan saat ini, sebaiknya jangan lupakan tabir surya. Pasalnya, meski terhalang awan, matahari tetap dapat menembus sampai 90 persen, kata
"Tabir surya tetap diperlukan di musim hujan. Tabir surya harus tetap dipakai selama ada pajanan sinar matahari. Meskipun terhalang awan, matahari tetap dapat menembus sampai 90 persen," kata dokter spesialis kulit sekaligus direktur medis di Klinik Dermalogia, Arini Astasari Widodo dalam bincang bersama media melalui pesan elektronik, Jumat (23/10) malam.
Dokter sekaligus dosen di UKRIDA itu mengingatkan adanya potensi Anda terkena infeksi jamur karena musim hujan cenderung lembap dan membuat jamur bertambah banyak. Jamur ini seringkali muncul di lokasi lembap dan banyak mengeluarkan keringat seperti kaki, sela paha, rambut, dan ketiak.
Manifestasi dan jenis jamur dapat berbeda-beda. Salah satu yang kini banyak dibicarakan adalah pityrosporum folliculitis atau secara awam dikenal dengan fungal acne. Jamur ini seringkali muncul pada punggung karena merupakan area yang lembap dan sering berkeringat, terlebih jika Anda menggunakan bahan yang berminyak di punggung seperti minyak pijat.
Waspadai juga alergi suhu dingin, alergi terhadap komponen jamur atau eksim yang dipicu komponen jamur (mold) yang manifestasinya beragam antara lain kurap, kudis, kutu air dan keputihan. Agar tak terkena masalah jamur, Arini menyarankan Anda mengenakan pakaian yang menyerap keringat, menggantinya setelah berkeringat, dan mandi secara teratur setidaknya dua kali sehari.
Rajinlah mencuci tangan, menghindari berbagi barang pribadi, menjaga kebersihan area bersama, menghindari kelembapan berlebihan dan aktivitas yang memunculkan keringat berlebih. Lalu, bila Anda terkena jamur, segera mengobatinya dengan krim anti-jamur atau bedak khusus dan jangan menggaruk area tubuh yang gatal.