Sabtu 24 Oct 2020 14:45 WIB

Seorang Wali Kota di Prancis Terima Ancaman Pembunuhan

Wali Kota Bron, Prancis, Jeremie Breaud dilaporkan menerima ancaman pembunuhan

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
 Seseorang berjalan melewati tugu peringatan untuk guru Samuel Paty yang dibunuh di Conflans Saint-Honorine, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Pada 16 Oktober, guru sekolah Prancis Samuel Paty dipenggal oleh penyerang berusia 18 tahun bernama Abdoulakh Anzorov yang telah ditembak mati oleh polisi. Paty adalah seorang guru sejarah yang baru-baru ini menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.
Foto: EPA-EFE / JULIEN DE ROSA
Seseorang berjalan melewati tugu peringatan untuk guru Samuel Paty yang dibunuh di Conflans Saint-Honorine, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Pada 16 Oktober, guru sekolah Prancis Samuel Paty dipenggal oleh penyerang berusia 18 tahun bernama Abdoulakh Anzorov yang telah ditembak mati oleh polisi. Paty adalah seorang guru sejarah yang baru-baru ini menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Wali Kota Bron, Prancis, Jeremie Breaud dilaporkan menerima ancaman pembunuhan. Ia mengatakan bahwa ada seseorang yang mengirimkan pesan akan memenggal kepalanya.

Ancaman datang terhadap Breaud hanya dalam satu pekan setelah terjadinya insiden serupa terhadap seorang guru di Prancis bernama Samuel Paty. Korban diketahui tewas denga kondisi kepala yang terpenggal.

Hal itu membuat Breaud harus menanggapi ancaman dengan serius. Ia juga mengatakan telah menerima tawaran perlindungan dari kepolisian.

Breaud telah mengunggah foto yang memperlihatkan grafiti di dinding kota bertuliskan "Jeremy Breaud, kami akan memotong kepalamu" melalui akun Twitter miliknya.

Polisi tengah menyelidiki ancaman tersebut, termasuk mengenai keadaan sebenarnya di balik kasus ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement